Ia sebutkan jika masjid juga siapkan sumbangan dan bagikan makanan iftar gratis bagi yang warga miskin,
Namun semuanya digagalkan, tetapi kedua pemimpin religius bertekad untuk mengubah krisis menjadi kesempatan.
Shehadeh telah siapkan warga muda untuk merekam mereka sendiri untuk lomba tajwid; Khadher telah luncurkan seri web pendidikan agama, dan berniat untuk siarkan sesi pelajaran di media sosial masjid mereka.
Uang yang biasanya digunakan untuk hadiah akan digunakan untuk kelengkapan sosial.
"Aku sedih, tetapi kesedihanku tidak akan membantu apapun," ujar Shehadeh.
"Membuka masjid akan seperti memberangkatkan bus penuh penumpang tanpa rem. Jika segala sesuatu terjadi pada orang di dalamnya, aku bertanggung jawab sebelum Allah."
Balloot mengatakan jika sejak awal lockdown beberapa orang di Tripoli telah melawan untuk masuk ke masjid demi lakukan sholat Jumat.
"Untukku, departemen endowment Islam melakukan kejahatan," ujar Abdul-Rahman Faeq, penjual rempah di Pasar Kuno Soul Al Attareen.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR