Advertorial
Intisari-online.com -Kim Jong-un adalah salah satu pemimpin negara yang penuh teka-teki dan rahasia.
Mulai dari jumlah anak sampai kondisi kesehatan, tidak ada yang tahu pasti bagaimana kondisi diktator tersebut.
Kondisi kesehatannya ternyata sampai dijaga oleh pemegang rahasia penting dalam lingkup kecil di pemerintahannya.
Hal ini karena jika terdengar ia kurang sehat maka akan muncul spekulasi liar di publik.
Seperti yang terjadi baru-baru ini.
Laporan mengenai Kim Jong-un lakukan prosedur medis menjadi sumbu spekulasi baru mengenai kondisi kesehatannya.
Hal ini terungkap setelah ia absen dari acara Hari Matahari minggu lalu.
Acara yang menandai ulang tahun mendiang kakeknya itu tidak pernah ia lewatkan.
Namun kemarin justru ia tidak hadir.
Laporan intelijen Amerika mengatakan jika Kim mungkin "akan memiliki masalah besar setelah operasi" seperti dilaporkan CNN.
Meski begitu Gedung Putih sendiri menolak berkomentar terkait laporan CNN tersebut.
Situs Seoul bernama The Daily NK yang biasa menggali informasi dari informan di dalam negara isolasi tersebut, secara terpisah laporkan jika Kim lakukan prosedur operasi kardiovaskular.
Namun masih sulit mengetahui keparahan situasi yang terjadi.
Masih sulit untuk kemudian memverifikasi laporan tersebut, karena informan yang memberi info itu hanya satu orang saja.
Daily NK adalah bagian grup agensi nirlaba yang bekerja sama dengan Kementerian Penggabungan Korea Selatan.
Melansir NYPost, Daily NK juga melaporkan Kim Jong-un alami operasi pada 12 April di sebuah rumah sakit daerah Pegunungan Kumgang, distrik Hyangsan.
Ia juga menyembuhkan dirinya di sebuah villa di sana.
Mereka sering dikontak pihak Seoul untuk informasi.
Outlet itu didukung oleh Amerika yaitu dari Sumbangan Nasional Amerika untuk Demokrasi.
Amerika memberikan sumbangan 400 ribu dolar Amerika tahun lalu untuk 'tingkatkan kesadaran dan memahami kondisi Korea Utara dengan hadirkan berita akurat, faktual dan relevan mengenai negara tersebut".
Meski begitu, kondisi kesehatan Kim Jong un yang dianggap sedang operasi jantung saat Hari Matahari masih berupa simpang siur.
Pasalnya seperti disebutkan di awal, kesehatannya adalah rahasia penting bagi rekan pemerintahan yang benar-benar ia percaya.
Kementerian Penggabungan katakan pada Jumat jika 'tidak pantas' untuk berspekulasi alasan Kim absen.
Juru Bicara Kementerian ini pada Selasa juga tidak sebutkan komentar apapun terkait laporan terakhir.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 2 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Pendaftarannya Berikut Ini
Tahun ini, Kim Jong-un telah muncul ke publik 17 kali seperti dilaporkan di media pemerintah.
Ia muncul ke publik seminggu lebih dari sekali, seperti dilaporkan oleh menteri.
Hal itu turun dari 84 kali tampil di publik seperti tahun lalu.
Kim Jong-un yang masih berumur 36 tahun adalah perokok berat.
Baru-baru ini ia tampak di latihan militer negaranya dan mengendarai kuda putih di pegunungan Paektu.
Wilayah tersebut adalah tempat kakeknya membangun pangkalan guerilla (militer) untuk melawan koloni Jepang berkuasa.
Korea Utara sendiri telah lakukan berbagai cara untuk mencegah virus Corona masuk ke negaranya.
Langkah yang dilakukan seperti menangguhkan upacara perayaan negara dan acara besar lainnya.
Pun juga para kadet muncul di publik gunakan masker pelindung di acara publik dengan Kim Jong-un.
Penerus Kekuasaan
Profesior Koh Yu-hwan dari Dongguk University mengatakan Kim Yo-jong, adik Kim Jong-un, akan menjadi pemimpin negara selanjutnya jika Kim Jong-un tidak mampu lagi.
"Yo-jong telah dianggap oleh elit partai penguasa militer sebagai penerus potensial," ujar Koh.
"Korea Utara adalah masyarakat tanpa pergerakan sosial atau protestan sipil dan kekosongan kekuasaan akan dengan cepat diisi oleh para elit penguasa.
"Namun militer maupun agen intelijen elit dapat mengambil kesempatan ini untuk meraih kekuasaan."
Profesor Yang Moo-jin di University of North Korean Studies justru tidak percaya terkait laporan sakitnya Kim Jong-un.
"Sangat tidak mungkin personel medis atau siapa saja di sekitar Kim Jong-un berani berbicara terkait kondisi kesehatannya dalam kondisi apapun," ujar Yang.
Ia kemudian ingatkan rumor simpang siur terkait penyakit Kim pernah disebarkan selama pemilihan parlemen Korea Selatan.
Rumor itu disebarkan oleh para sayap kanan dalam upaya meningkatkan dukungan bagi Partai Oposisi konservatif United Future Party.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dari Partai Demokrat menangkan pemilihan setelah mendapat pujian dalam menangani pandemi virus Corona.
"Jika ada hal buruk terjadi kepada Kim, Korut akan menutup semua batas dan diplomat dan jurnalis asing di Pyongyang akan diawasi dengan ketat.
"Namun kita tidak melihat hal-hal tersebut," ujar Yang.
Hal serupa juga disampaikan outlet berita Korea Selatan Yonhap News jika pemerintah Korea Selatan tidak percaya akan hal tersebut.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini