Kisah Kapten Udara Djalaludin Tantu yang menerbangkan Dakota T-440 pada 17 Mei, dalam perjalanan pulang ke Ambon setelah menerjunkan pasukan di Kaimana, Luwuk, yang tertangkap setelah ditembak jatuh pesawat Neptune Belanda, adalah contoh heroisme penerbang tempur.
Pesawat mendarat darurat di laut di sebelah timur Batu Belah. Awak dan kru menyelamatkan diri dengan perahu karet.
Kapal perang Belanda Friesland mendekat dan menawan Djalaludin Tantu dan kru. Putra Gorontalo pertama yang menjadi penerbang pesawat tempur itu kemudian dimasukkan ke penjara di Fak-fak, dan kemudian dipindahkan ke Kaimana untuk dimasukkan ke penjara di kompleks polisi.
Mulut manis penduduk lokal ternyata juga harus diwaspadai. Pukul 10.00 WIT tanggal 21 Mei 1962, sekitar 40-an personel PGT dipimpin LMU Suhadi berkumpul di Wersar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR