Advertorial

Sekjen PBB Sebut Hanya Vaksin yang Bisa Membuat Dunia Kembali Normal, Lalu Kapan Itu Bisa Tercapai?

Ade S

Editor

Intisari-Online.com -Jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona sudah mencapai 2.083.326 per Kamis (16/4/2020).

Dari jumlah tersebut, jumlah kematian mencapai 134.616 jiwa dengan jumlah pasien sembuh mencapai 510.350 orang.

Angka kasus Covid-19 yang sudah sangat besar yaitu mencapai lebih dari 2 juta pada kenyataannya masih bisa bertambah banyak.

Bahkan mungkin bisa berkali-kali lupat jumlahnya karena beberapa negara belum mencapai puncak wabah.

Tentu saja seluruh dunia kita menunggu kapan wabah virus Corona akan hilang atau setidaknya mereda.

Jika pertanyaan tersebut diajukan kepadaSekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, maka jawabannya adalah sampai ada yang berhasil menemukan vaksin Vocid-19.

Guterres, pada Rabu (15/4/2020) menyebut dunia baru bisa kembali 'normal' jika vaksin Covid-19.

Kapan itu bisa terjadi?

Baca Juga: 'Yang Sedang Kesusahan Bukan Ojol Saja', Saat Kesulitan Akibat Wabah Corona Tak Menghalangi Pengemudi Ojek Online untuk Berbagi dengan Sesama, Aksinya Tuai Pujian

"Vaksin yang aman dan efektif mungkin merupakan satu-satunya alat yang dapat mengembalikan dunia ke rasa 'normal', menyelamatkan jutaan nyawa dan triliunan dolar yang tak terhitung jumlahnya," tambahnya saat konferensi video dengan 50 atau lebih negara-negara Afrika yang anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dia menyerukan percepatan pengembangan dan aksesibilitas untuk semua, menambahkan itu harus memiliki "manfaat global universal" dan "memungkinkan kita untuk mengendalikan pandemi".

"Kami membutuhkan upaya ambisius untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan internasional beroperasi melalui pendekatan yang harmonis dan terintegrasi untuk memaksimalkan kecepatan dan skala yang diperlukan untuk penyebaran universal vaksin tersebut pada akhir 2020," tegasnya.

Guterres mengatakan permohonannya pada 25 Maret untuk memperoleh sumbangan sebesar 2 miliar dollar AS untuk mendanai respon kemanusiaan terhadap virus Corona.

Melalui Organisasi Kesehatan Dunia, PBB telah mampu membekali 47 negara Afrika dengan tes Covid-19, katanya.

Guteres juga memuji upaya beberapa pemerintah Afrika untuk mengurangi konsekuensi dari pandemi.

Baca Juga: Dikecam Dunia Sebagai Tempat Lahirnya Virus Corona, WHO justru Mendukung Pasar Hewan di Wuhan Dibuka Kembali Dengan Syarat Ini

Dia mengutip Uganda, yang telah memberi bisnis lebih banyak waktu untuk mengajukan pengembalian pajak mereka; Namibia, yang menyediakan pendapatan darurat bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan; Tanjung Verde, yang menyediakan bantuan makanan; dan Mesir, yang telah mengurangi pajak pada industri.

Perkembangan vaksin terkini

Seperti dilansir kompas.com, hingga kini, setidaknya ada 70 vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan di dunia. Menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tiga di antaranya telah diuji pada manusia.

Upaya pengembangan vaksin ini terus dilakukan untuk menemukan obat bagi patogen berbahaya yang masih mewabah hingga kini.

Melansir Bloomberg (13/4/2020), perkembangan terdepan dari proses klinis saat ini adalah vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc. yang terdaftar di Hong Kong dan Institut Bioteknologi Beijing.

Baca Juga: Hadapi Corona: Meski Pembatasan Sosial Ini Tips Memulai Rutinitas Berolahraga di Rumah yang Bisa Dilakukan

Pengembangan vaksin tersebut berada telah memasukki fase kedua. Sementara, dua lainnya yang telah diujikan pada manusia adalah pengobatan yang dikembangkan secara terpisah oleh produsen obat AS Moderna Inc. dan Inovio Pharmaceuticals Inc.

Artikel Terkait