"Pasien dengan kondisi mendasar yang melibatkan paru-paru seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan bronkitis kronis lebih berisiko mengembangkan pneumonia dan sindrom pernapasan akut terkait Covid-19," katanya.
"Siapa pun dengan penyakit paru-paru pada dasarnya berpotensi memiliki cadangan jauh lebih sedikit untuk menangani proses, yang membatasi kemampuan mendapat oksigen dari udara ke dalam aliran darah."
Demikian kata Dr. Louis B. Malinow , dokter penyakit dalam di pusat kesehatan eksekutif MDVIP.
"Misalnya, seseorang dengan fungsi paru-paru 100 persen dapat turun menjadi 70 persen karena Covid-19, di mana fungsi paru-paru tidak mengancam orang tersebut," kata Malinow.
"Penderita asma yang memulai dengan fungsi paru-paru 70 persen, dan terkena virus lalu mencoba berjuang dengan fungsi paru-paru 40 persen, akan lebih sulit."
Obat tertentu dapat meningkatkan risiko
ACAAI menekankan, tidak ada bukti obat asma yang digunakan untuk mencegah gejala steroid inhalasi, steroid oral, montelukast, dan biologik dapat meningkatkan risiko tertular Covid-19.
Namun, studi yang diterbitkan dalam Jurnal Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism mengungkap fakta baru.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR