Advertorial
Intisari-Online.com -Indonesia sedang berjuang keras membebaskan diri dari jerat virus corona.
Pasalnya sampai sekarang hasil kesembuhan pasien positif Covid-19 belum bisa dibilang memuaskan.
Malah pertambahan PDP Corona di Indonesia meningkat.
Terlebih lagi, per Selasa (7/4/2020) pagi, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia total kasus terkontaminasi kini mencapai 2.491 kasus.
Baca Juga: Ini Manfaat Minyak Serai untuk Bayi: Bikin Kulit Bayi Halus dan Segar Serta Perbaiki Kulit
Melihat hal itu, pemerintah pun terus gencar menerapkan sejumlah kebijakan demi menekan angka tersebut.
Mulai dari mengimbau psychical distancing, bekerja dari rumah, meliburkan sekolah, hingga melarang adanya keramaian.
Sayangnya, menurut Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan, menilai upaya yang dilakukan oleh pemerintah masih kurang ketat.
Hal tersebut disampaikan Iwan Ariawan di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Minggu (5/4/2020) kemarin.
Menurut Iwan Ariawan, saat ini Indonesia perlu melakukan pembatasan sosial berskala besar dengan ketat.
"Menurut kami belum, karena intervensi intensif itu kita perlu melakukan social distancing dalam skala besar dan ketat. Jadi artinya harus diawasi bukan hanya sukarela," ujar Iwan.
Selain itu, Iwan juga mengatakan pemerintah seharusnya melakukan tes Covid-19 secara besar-besaran, namun tepat sasaran dengan tingkat akurasi yang tinggi.
"Kemudian kita harus melakukan tes yang banyak untuk mendeteksi orang-orang dengan Covid-19 yang positif, dan segera lakukan isolasi.
Tentunya tes itu dilakukan juga pada orang-orang yang tepat dengan metode yang akurasinya tinggi," jelasnya.
Tak berhenti sampai di situ, Iwan pun mengingatkan pemerintah agar menyiapkan fasilitas kesehatan yang memadai.
"Kemudian kita juga harus menyiapkan fasilitas kesehatan kita, supaya nanti ini siap untuk pasien Covid-19 yang perlu dirawat di rumah sakit, apalagi yang perlu perawatan intensif itu yang perlu kita siapkan," sambungnya.
Pasalnya, jika pemerintah kurang berperan terhadap masalah ini, maka tak menutup kemungkinan tingkat kematian yang terjadi akan semakin tinggi.
"Kalau kita tidak melakukan intervensi intensif, yang paling jelas kita akan lihat nanti adalah kematian akibat Covid-19 akan meningkat," ujarnya.
Bahkan, bukan tidak mungkin gelombang dua penyebaran virus corona akan terjadi dan menyebar ke daerah-daerah.
"Jika kita tidak melakukan intervensi intensif untuk mencegah penularan Covid-19 ini, nanti akan lihat epedemi kita berakhir, second wave akan menyebar ke daerah-daerah.
Itu yang lebih khawatir, karena nanti dia (Covid-19) menyebar kita tahulah di Indonesia fasilitas kesehatan tidak merata. Kita khawatir menyebar ke daerah-daerah di mana fasilitas kesehatannya minim, akan mempertinggi angka kematian kita," pungkasnya.(Ratna)
Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul " Bak Petir di Siang Bolong, Pakar UI Tiba-tiba Peringatkan Gelombang Dua Virus Corona Dapat Terjadi di Indonesia Jika Hal Ini Tak Buru-buru Dilakukan"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari