Dilansir dari kompas.com pada Minggu (5/4/2020), Epidemiolog Indonesia kandidat doktor dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan sebaliknya.
Menurutnya, faktor cuaca, dan letak geografis Indonesia yang berada di khatulistiwa dengan iklim tropis dinilai tidak terbukti secara signifikan dapat menghambat laju penyebaran virus corona.
Dicky memberi contoh apa yang terjadi di Guayaquil, Ekuador.
Ekuador adalah negara di benua Amerika yang memiliki sebagian hutan Amazon dan juga dilalui garis katulistiwa.
Berdasar data JHU Covidtracker, saat ini Ekuador memiliki total kasus Covid-19 sebanyak 3.465 dengan 318 kematian.
Selain itu Dicky juga menyebutkan, temuan data dari China menemukan tidak ada keterkaitan yang kuat antara iklim dan cuaca dengan kejadian Covid-19.
Tak terpengaruh cuaca
Pada penelitian awal ditemukan bahwa angka reproduksi (Ro) virus corona relatif sama tingginya baik di cuaca kering, dingin, dan juga wilayah tropis dengan kelembaban tinggi seperti Guangxi, China dan Singapura.
Dicky juga memaparkan dari peneliti di Harvard bahwa mengingat vrus SARS-CoV-2 merupakan virus baru pada manusia, maka Covid-19 akan mudah menyebar di setiap musim karena manusia belum memiliki kekebalan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR