Advertorial

Bikin Geger Satu Desa, Pasien Positif Corona di Sumsel Ini Masih Keluyuran Keliling Kota Naik Ojek, Dinas Kesehatan Ungkap Alasannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kabar soal pasien 09 itu bikin gempar masyarakat Prabumulih, setelah beredar melalui pesan di WhatsApp dan Facebook.
Kabar soal pasien 09 itu bikin gempar masyarakat Prabumulih, setelah beredar melalui pesan di WhatsApp dan Facebook.

Intisari-online.com - Saat ini virus corona sudah masuk ke Indonesia, banyak orang mulai tertular dengan wabah ini.

Di samping masuk kisah tentang virus corona, ada segelintir kisah tentang orang-orang yang postif virus corona.

Misalnya berikut ini, seorang pasien virus corona mendadak viral lantaran sering bepergian naik ojek.

Akibatnya tindakannya itu bikin geger satu kampung.

Baca Juga: Tetap Liburan di Tengah Pandemi Covid-19, Bahkan Berani Sewa Jet Pribadi, 28 Mahasiswa Ini Positif Virus Corona

Melansir Tribun Sumsel, Sabtu (4/4/20), pasien yang dimaksud adalah pasien 09 adal Prabumulih, Sumsel.

Menurut kabar yang tertulis, dia keliling kota naik ojek padahal dinyatakan positif virus corona.

Bukan hanya itu saja, pasien 10 jug disebut pergi ke Grapari yang tak jauh dari rumahnya, membuat petugas mendadak berhamburan menjauh.

Menurut keterangan pada Jumat (3/4/20) kabar soal pasien 09 itu bikin gempar masyarakat Prabumulih, setelah beredar melalui pesan di WhatsApp dan Facebook.

Baca Juga: Penolakan Pemakaman Korban Covid-19 Terjadi di Berbagai Daerah, Ini Kata Pakar UGM Soal Virus Pada Jenazah Pasien Positif Corona, Apakah Langsung Hilang?

Dalam pesan itu mengatakan pasien 09 di Prabumulih masih naik ojek untuk pergi ke pasar dan ke kawasan Sukajadi di tepat orang tuanya.

"Info (dari IDI Prabumulih, red): Pasien positif no 9 masih beredar keluar rumah siang ini naik ojek ke Sukajadi tempat orangtuanya."

"Ybs tidak diisolasi di RS, bahkan keluar rumah naik ojek. Agar bapak/ibu lebih hati-hati terutama yang menggunakan jasa ojek remasuk saat pesan antar makanan. #JustStayAtHome

Demikian pesan berantai itu menyebutkan pasien 09 masih keluyuran naik ojek.

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Kesehatan Pabumulih dr Happy Tedjo angkat bicara, mengatakan pasien 09 memang ingin isolasi dan lebih sehari di rumah orang tuanya.

Dilanjutkan mengapa menggunakan ojek karena mobilnya sedang tidak ada di rumahnya kawasan lingkar.

Baca Juga: 'Muka Harus Sekuat Tembok Berlin, Telinga Harus Tuli', Inilah Deretan Pesan Luar Biasa dari Para Penyintas Covid-19, 'Tak Hanya Tentang Kematian'

"Tapi sebaiknya naik mobil saja jangan ojek untuk menghindari tidak tertular," tegasnya.

Mengenai tiga pasien yang tidak mau diisolasi di rumah sakit, Tedjo menjelaskan sesuai pedoman pusat halaman 30.

Terkait Covid-19 dijelaskan bahwa positif tanpa gejala bisa dirawat di rumah dengan pengawasan.

Lebih lanjut, Tedjo pun menuturkan memang pasien tidak mau diisolasi di rumah.

Maka indikasinya tidak medis, namun sosial dan untuk keamanan warga ada pihak lain yang akan membidanginya.

Sementara juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan Yusri mengatakan pada Jumat (3/4) ada 6 kasus baru, tiga diantaranya satu keluarga.

Baca Juga: Keteteran dan Tak Sanggup Memakamkan Mayat Korban Virus Corona dengan Cepat, di Negara Ini Keluarga Harus Tinggal Bersama Mayat Tewas Akibat Covid-19 Atau Membakarnya Sendiri

Tiga pasien termasuk 09 jenis kelamin perempuan, masih satu keluraga dengan pasien 10 laki-laki, dan pasien 11 mereka semua tercatat sebagai warga Prabumulih Sumatera Selatan.

Dengan penambahan ini, kota Prabumulih dinyatakan dalam zona merah karena adanya transmisi lokal.

Para pendatang dari kota Prabumulih akan dilakukan pemeriksaan secara ketat.

Artikel Terkait