Advertorial

Larangan Mudik Lebaran 2020 Jadi Skenario Terburuk Indonesia Hadapi Pandemi Covid-19, Ini Potensi Risiko Penularan Virus Corona di Transportasi Umum

Khaerunisa

Editor

Sementara itu, penggunaan transportasi publik disebut berpotensi meningkatkan transmisi virus corona jenis baru penyebab Covid-19
Sementara itu, penggunaan transportasi publik disebut berpotensi meningkatkan transmisi virus corona jenis baru penyebab Covid-19

Intisari-Online.com - Larangan mudik 2020 menjadi salah satu skenario yang mungkin dilaksanakan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Mudik lebaran sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan mudik identik dengan pergerakan jutaan manusia.

Khususnya pergerakan manusia dari perkotaan menuju perdesaan, untuk berkumpul bersama keluarga dalam rangka silaturahmi

Mudik lebaran salah satunya dilakukan menggunakan transportasi umum seperti bus dan kereta. Bagaimana risiko penularan Covid-19 di transportasi umum?

Baca Juga: Sebulan Virus Corona 'Serang' Indonesia, Akhir Maret Terjadi Lonjakan Kasus Positif Tertinggi, Bagaimana Prediksi di Bulan April?

Penggunaan transportasi publik disebut berpotensi meningkatkan transmisi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Secara umum, Spesialis Penyakit Menular dari University of Toronto dan University Health Network Dr. Isaac Bogoch menilai, transportasi umum relatif aman.

Meski demikian, mengutip pemberitaan Global News, 9 Maret 2020, ruang publik seperti kereta, bus, dan MRT adalah tempat di mana orang berkumpul dalam jumlah besar.

Kumpulan orang-orang ini berpotensi meningkatkan transmisi Covid-19.

Baca Juga: Dulu Sebut Flu Biasa, Kini Trump Akui Betapa Mematikannya Virus Corona, 'Itu Bukan Flu. Itu Virus yang Ganas'

Penyebaran dan penularan virus corona

Seberapa besar risiko penularan virus corona di transportasi umum?

Jaga jarak, jangan sentuh wajah

Perlu diketahui, seperti semua virus pernapasan lainnya, virus corona menyebar melalui transmisi tetesan.

Artinya, ketika seseorang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mereka mengeluarkan tetesan kecil yang mengandung virus.

Virus ini kemudian menyebar sejauh sekitar 6 kaki atau 1,8 meter.

Tetesan-tetesan itu cukup berat sehingga tidak dapat bertahan di udara selama lebih dari beberapa menit.

Baca Juga: Siap-siap! Ini 3 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Bulan April, Salah Satunya Hanya Bisa Dinikmati 3 Kali di Tahun 2020

Tetesan itu akan jatuh ke apa pun yang ada di bawahnya, seperti kursi di transportasi umum, lantai, gagang pintu, dan lainnya.

Melansir BBC, Kamis (26/3/2020), penularan akan terjadi saat Anda menyentuh permukaan benda-benda yang terdapat virus, kemudian menyentuh wajah.

Penularan tidak langsung terjadi dari orang ke orang tanpa melalui transmisi tetesan atau droplet.

Oleh karena itu, disarankan agar menjaga jarak aman 2 meter dari orang lain.

Selain itu, dianjurkan pula untuk tak menyentuh area wajah saat berada di tempat umum sebelum memastikan tangan Anda bersih, dan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun.

Baca Juga: Kasus Virus Corona di Amerika Melonjak Melebihi 100.000, Orang-Orang China Justru Memberi Selamat dan Merayakannya, Apa Alasannya?

Tergantung keramaian dan ventilasi

Ada beberapa hal yang memperbesar potensi risiko penularan, di antaranya:

Seberapa ramai alat transportasi yang Anda naiki, baik kereta maupun bus.

Risiko tertular di perjalanan juga tergantung pada seberapa baik ventilasi udara pada alat transportasi.

Lama waktu yang Anda habiskan di alat transportasi tersebut.

Baca Juga: Kasus Virus Corona di Amerika Melonjak Melebihi 100.000, Orang-Orang China Justru Memberi Selamat dan Merayakannya, Apa Alasannya?

Pada 2008, Dr. Lara Gosce dari Institute of Global Health melakukan penelitian tentang hubungan antara perjalanan di London Underground dan kemungkinan tertular penyakit pernapasan.

Hasilnya, mereka yang menggunakan Underground secara teratur lebih besar risikonya untuk menderita gejala seperti flu. Penting pula mengetahui beberapa bagian dari transportasi umum yang perlu diperhatikan.

Network Rail, perusahaan yang mengoperasikan rel dan stasiun kereta Inggris lebih sering membersihkan permukaan seperti: Pegangan tangan Mesin tiket Toilet stasiun Permukaan lain yang sering disentuh penumpang.

Baca Juga: Terlihat Tanda-tanda Awal Bahwa Pandemi Virus Corona di Seluruh Dunia Mulai Melambat, Simak Selengkapnya Berikut Ini

Sementara itu, WHO memberikan panduan atau saran ketika bepergian selama pandemi virus corona.

Berikut panduan dari WHO:

Mencuci tangan sesering mungkin

Menutupi hidung dan mulut saat batuk

Menghindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala

Jika Anda menunjukkan gejala, hubungi layanan kesehatan setempat melalui telepon terlebih dahulu

Bawa dan gunakan hand sanitizer secara teratur

Jaga jarak aman 2 meter (zona perlindungan pribadi) dengan orang lain.

Baca Juga: Guru di Jember 'Ngeyel' Adakan Arisan saat Sekolah Diliburkan Demi Cegah Penyebaran Corona, Kapolsek 'Ngamuk': Pengen Mati Sendiri, Mati Aja Sana!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Memahami Potensi Risiko Penularan Virus Corona di Transportasi Umum

Artikel Terkait