Advertorial

Siap-siap! Ini 3 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Bulan April, Salah Satunya Hanya Bisa Dinikmati 3 Kali di Tahun 2020

Khaerunisa

Editor

Saat ini, kita tetap perlu menikmati hari-hari dengan bahagia. Nah, salah satunya dengan menikmati beberapa fenomena langit di bulan April.
Saat ini, kita tetap perlu menikmati hari-hari dengan bahagia. Nah, salah satunya dengan menikmati beberapa fenomena langit di bulan April.

Intisari-Online.com - Masa-masa sekarang ini semua orang tengah dibuat ketar-ketir oleh penyebaran virus corona yang kian memprihatinkan.

Jumlah pasien virus corona di Indonesia sendiri terus meningkat dari hari ke hari.

Namun, perlu diingat bahwa kekhawatian tersebut jangan sampai membuat kita panik, karena kepanikan bisa berimbas pada kesehatan mental hingga merembet ke kesehatan fisik.

Untuk itu, kita tetap perlu menikmati hari-hari dengan bahagia. Nah, salah satunya dengan menikmati beberapa fenomena langit di bulan April.

Baca Juga: Terdengar Menakutkan dan Berbahaya, Nyatanya Angin Puting Beliung Adalah 1 dari 6 Fenomena Alam yang Indah

Berbagai fenomena langit terjadi setiap bulannya.

Seperti hujan meteor, bulan purnama, dan lainnya.

Beberapa fenomena langit tersebut bisa disaksikan di langit Indonesia.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ada 3 fenomena langit yang akan terjadi di bulan April 2020.

Baca Juga: Wanita Berusia 47 Tahun Ini Ditangkap karena Menggunakan 'Sihir' untuk Mengobati COVID-19, Klaimnya Dapat Menyembuhkan Penyakit dengan Mantra dan Air Suci

Ketiganya adalah bulan purnama atau supermoon, hujan meteor Lyrids, dan bulan baru.

1. Supermoon

Astronot amatir baru Marufin Sudibyo mengatakan supermoon memiliki nama resmi Bulan Purnama Perigean.

Artinya bulan yang berada pada jarak terdekat bumi, saat fasenya sangat berdekatan dengan purnama.

Dia melanjutkan, di 2020 hanya ada 3 kesempatan supermoon, salah satunya pada Rabu, 8 April 2020 mendatang.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan supermoon bisa dilihat di seluruh dunia, termasuk langit Indonesia.

Baca Juga: Di Tengah-tengah Karatina Wilayah Karena COVID-19, Seorang Nenek Rela Berjalan 4,5 Jam untuk Menemui Suami yang Sakit Karena Susahnya Transportasi Umum

Menurut keterangan Djamaluddin, karena puncaknya pada Rabu (8/4/2020) pagi pukul 09.35 WIB, supermoon bisa disaksikan malam Rabu atau malam Kamis.

"Supermoon terlihat mulai maghrib sampai menjelang matahari terbenam," ujar Thomas pada Kompas.com (31/3/2020).

Saat supermoon, bulan akan terletak di belakang Bumi bila dilihat dari matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi cahaya matahari.

Jarak bumi dengan bulan pada saat itu adalah 357.035 km dengan ukuran diameter mencapai 33,47 menit busur.

Baca Juga: Tidak Mengalami Batuk Maupun Demam, Ini yang Dirasakan Pasien Corona Asal Solo yang Kini Dinyatakan Sembuh, Penyintas Covid-19 Ini Juga Bagikan Tips Menjaga Daya Tahan Tubuhnya

2. Hujan Meteor Lyrids

Lyrids adalah hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor/jam pada saat puncaknya.

Meteor ini diproduksi dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada 1861.

Hujan meteor Lyrids berlangsung setiap tahun mulai dari 16-25 April.

Tahun ini puncaknya akan terjadi pada malam tanggal 22 April dan pagi tanggal 23.

Thomas menjelaskan ada 3 syarat untuk menyaksikan hujan meteor Lyrids:

  • Cuaca cerah
  • Polusi cahaya minim. Jadi disarankan mengamati dari luar kota dan mematikan lampu di sekitar
  • Medan pandang ke langit utara tidak terhalang bangunan atau pohon.
Baca Juga: 'Inggris Darurat Telur,' Pencurian Ayam Kini Makin Marak di Tengah-tengah Pandemi Virus Corona, Peternak: 'Saya Harus Menggembok dan Merantai Ayam Saya'

3. Bulan baru

Pada 23 April mendatang, bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.

Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB Menurut Thomas, waktu terbaik untuk melihat langit malam adalah hari Kamis (22/3/2020) malam.

Itu adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang, karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.

Biasanya hal tersebut dimanfaatkan fotografer untuk mengambil foto langit malam bertabur bintang atau galaksi.

Baca Juga: Guru di Jember 'Ngeyel' Adakan Arisan saat Sekolah Diliburkan Demi Cegah Penyebaran Corona, Kapolsek 'Ngamuk': Pengen Mati Sendiri, Mati Aja Sana!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Catat, Ini Fenomena Langit Bulan April: Supermoon, Hujan Meteor hingga Bulan Baru

Artikel Terkait