Caranya dengan meletakkan beberapa komponen elektronik di sekitar wajahnya dan mencobanya apakahkah efektif dengan tangannya sendiri.
"Aku hanya merasa sedikit bosan ketika ide tersebut muncul," kata Reardon.
Ketika sedang melakukan uji cobanya, efek dari sensor tersebut malah berlawanan dari apa yang dia inginkan.
Alih-alih membuat suara ketika tangannya dekat dengan wajahnya, malah sensor itu tu berdengung tanpa henti.
"Aku tertawa dan menyerah untuk sementara waktu," tambahnya.
Lalu tiba-tiba Reardon mendapat ide lain. Tanpa berpikir risiko, dia melakukannya.
"Lalu aku mulai melakukannya lagi dengan cara menempatkan magnet di wajahku."
"Pertama di cuping telingaku."
"Lalu di lubang hidungku."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR