'Ini Bukan Virus Biasa', Pesan dari Mereka yang Sembuh dari Covid-19

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu, ada tigagejalautama infeksi virus corona (Covid-19).

Yaitu demam, batuk, dan sesak napas,

Tetapi para dokter di garis depan mengatakan infeksi virus ini memiliki gejala yang beragam, dari yang ringan sampai mengancam jiwa.

Laporan kesehatan di banyak negara menyebutkan, sebagian pasien kehilangan kemampuan mencium atau merasa, tetapi ada juga yang hanya mengalami batuk ringan, dan sulit bernapas.

Baca Juga: Dampak 16 Hari Lockdown di Italia, Warga Kelaparan, Ada Penjarahan Supermarket, hingga Banyak Kerusuhan

Hal tersebut menandakan virus ini tidak boleh diremehkan.

Kita harus berupaya semaksimal mungkin melindungi diri dan lingkungan dengan berdiam diri di rumah.

Untuk memahami bagaimana penyakit Covid-19 ini, simak beberapa pengalaman pasien-pasien yang berhasil sembuh merasakan gejalanya, menjalani pengobatannya, serta melawan penyakit ini.

“Rasa putus asa ketika sesak napas sangatlah mengerikan”

Luis Mancheno (33) merupakan penyintas Covid-19 dari Brooklyn, AS.

Awalnya ia merasakan lelah dan nyeri pada tubuhnya saat bangun pagi.

Semakin siang, ia semakin tidak enak badan dan nyerinya memburuk, ditambah demam. Ia juga mengalami batuk kering.

Baca Juga: Walau Dipuji WHO Karena Tanggap Krisis Covid-19 hingga Belum Ada Laporan Korban Meninggal, Vietnam Bersiap untuk Lockdown

Karena sudah membaca banyak berita tentang Covid-19, ia pun menelepon dokter dan melaporkan gejalanya.

Tetapi dokternya mengatakan ia harus beristirahat di rumah saja karena alat tes terbatas.

Tiga hari kemudian, ia terbangun karena sesak napas. Ia juga merasakan tekanan pada dada yang tidak kunjung reda.

Malam itu juga ia pun dilarikan ke IGD karena kesulitan bernapas.

Di rumah sakit, ia langsung dipakaikan oksigen dan positif Covid-19 setelah dites.

Setelah beberapa jam di rumah sakit, ia diminta pulang karena tempat tidur di rumah sakit diprioritaskan untuk pasien yang lebih buruk kondisinya.

Akhirnya ia pun pulang dan dirawat di rumah oleh suaminya.

Beberapa hari kemudian ia kembali dilarikan ke IGD karena serangan sesak napas lagi.

Sesampainya di rumah sakit, napasnya mulai membaik dan ia diminta pulang. Dua minggu kemudian ia merasa lebih baikan.

Sesak napasnya berangsung hilang dan tubuhnya mulai kuat.

Baca Juga: Awas, 3 Hal Ini Bisa Jadi Sumber Penularan Virus Corona, Salah Satunya Uang Cash!

“Ini bukan virus biasa”

Christina, warga Surabaya, Jawa Timur, bersyukur akhirnya ia bisa mengalahkan virus corona yang menginfeksinya.

Ia awalnya mengalami gejala demam, sesak napas, dan hilang nafsu makan.

Hasil rontgen menunjukkan paru-parunya seperti tertutup embun. Ia lalu dirujuk ke ruang isolasi RSUD Dr.Soetomo.

Kondisinya ketika itu sudah lemas, bernapas pun sulit. Di hari-hari berat itu, motivasi dari dokter membuatnya tetap bertahan.

"Ibu harus sembuh, Ibu sehat, karena hanya Ibu yang bisa membantu diri Ibu sendiri, imun Ibu yang membentengi Ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya."

"Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus," katanya kepada Kompas.com.

Hingga akhirnya dia sembuh di hari ke-8 dan diperbolehkan bertemu suaminya.

Dia mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan Covid-19 dan menuruti imbauan pemerintah.

"Ini bukan penyakit atau virus biasa. Saya sudah mengalami ini," kata dia.

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Pelajaran dari Mereka yang Sembuh dari Covid-19")

Baca Juga: Seminggu Setelah Dinyatakan Sembuh, 2 Orang Ini Kembali Terinfeksi Covid-19, Apakah Mereka yang Pernah Terinfeksi Virus Corona Bisa Tertular Kedua Kalinya?

Artikel Terkait