Kini, ribuan peserta ijtima ulama di Gowa harus pasrah untuk tidak melaksanakan acara yang telah direncanakan, setelah pemerintah mengumumkan keputusannya.
Padahal sebelumnya, penyelenggara acara tersebut sempat mengungkapkan 'ketidakpeduliannya' terhadap risiko penularan virus corona, virus yang telah menyebabkan setidaknya 8 ribu orang meninggal di dunia.
Bahkan, hal ini mendapatkan sorotan dari media asing.
"Kami lebih takut kepada Tuhan," ucap salah satu penyelenggara, Mustari Bahranuddin, kepada Reuters, dikutip dari Bangkokpost.com (18/3/2020).
Para penyelenggara tetap yakin melaksanakan acara tersebut meski sebelumnya ratusan orang di Malaysia telah terinfeksi virus corona saat menghadiri acara serupa.
"Karena semua orang manusia, kita takut penyakit, kematian," katanya.
"Tapi ada sesuatu yang lebih pada tubuh, yaitu jiwa kita," sambungnya.
Sebagian Besar Pasien Positif Corona di Malaysia Berasal dari Tabligh Akbar
Melansir Kompas.com, Pertemuan Muslim atau tabligh akbar yang diadakan di Kompleks Masjid Sri Petaling, Malaysia, pada akhir Februari 2020 menjadi salah satu sumber munculnya ratusan kasus baru di Asia Tenggara.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR