Rusia membantah taktik semacam itu dan Presiden Vladimir Putin menuduh musuh asing menargetkan Rusia dengan menyebarkan berita palsu tentang virus corona untuk membuat panik.
Media Rusia di Eropa belum berhasil menjangkau publik yang lebih luas, tetapi menyediakan platform untuk populis anti-UE dan mempolarisasi debat, demikian ditunjukkan oleh analisis oleh UE dan kelompok-kelompok non-pemerintah.
Laporan EEAS mengutip kerusuhan pada akhir Februari di Ukraina, negara bekas republik Soviet yang kini berusaha bergabung dengan UE dan NATO, sebagai contoh konsekuensi dari disinformasi semacam itu.
Dikatakan, beredarnya surat palsu yang mengaku berasal dari kementerian kesehatan Ukraina secara keliru memberitakan ada lima kasus virus corona di negara itu.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan surat itu dibuat di luar Ukraina, kata laporan Uni Eropa.
Ada lagi disinformasi lainnya.
"Pesan disinformasi Pro-Kremlin memajukan narasi bahwa virus corona adalah ciptaan manusia, dipersenjatai oleh Barat," kata laporan itu, yang pertama kali dikutip oleh Financial Times.
Artikel ini pernah tayang di Internasional.kontan.co.id dengan judul asli "Dokumen bocor: Rusia sebarkan informasi sesat virus corona untuk bikin panik Barat"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR