Selain itu, gejalanya juga tidak tampak begitu parah.
Namun, gejala Park memburuk, dan pada panggilan ketiganya pihak berwenang menyuruhnya pergi ke rumah sakit terdekat untuk menjalani tes.
Meskipun masih pagi, sudah ada antrian yang sangat panjang di luar pusat tes rumah sakit, di mana dia diberitahu bahwa dia harus mengantri selama empat jam.
"Setelah sekitar 30 menit menunggu dalam antrian, saya mengalami dispnea [sesak napas] lagi dan pingsan, kepala saya membentur lantai," tulisnya.
Dia dirawat karena cedera kepala dan diuji untuk virus corona.
Dia kemudian mengkarantina dirinya di rumah, dan hari berikutnya menerima pesan teks yang menyatakan bahwa dia telah dites positif.
Park disuruh tinggal di rumah selama 24 jam lagi sebelum dirawat di rumah sakit untuk perawatan, tetapi seorang pejabat kesehatan kemudian memanggilnya untuk melacak gerakannya dan menutup kontak.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR