Advertorial
Intisari-Online.com - ArtisVanessa Angel ditangkap pihak kepolisian atas dugaan narkoba pada Senin (16/3/2020).
Vanessa tidak sendiri.
Sang suami,Febri Ardiansyah alias Bibi dan seorang temannya berinisial CL juga ditangkap.
Menurut polisi, ketika ditangkap, mereka menemukan barang bukti berupa 20butir psikotropika.
“Kemarin malam, tim dari Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengamankan tiga orang berinisial VA (Vanessa Angel), FA, dan CL,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Tentu saja kabar ini mengejutkan setiap orang.
Pertama, karena Vanessa dan Bibi baru saja menikah dan Vanessa sendiri tengah hamil.
Tentu saja narkoba dan kehamilan bukanlahkombinasi yang cocok untuk digabungkan.
Sebab, penyalahgunaan obat terlarang terutama golongan narkotika dalam kehamilan bisa membahayakan ertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Berbagai penelitian medis kebidanan menunjukkan bahwa narkoba hanya akan merugikan bagi tubuh kita terutama bagi seorang ibu hamil.
Sebenarnya apa saja dampak buruk Narkoba terhadap ibu hamil dan janin?
Dampak terhadap ibu hamil
Tubuh seorang wanita yang sedang hamil tentu mengalami perubahan hormonal yang akan mempengaruhi semua sistem pertahanan tubuhnya.
Sudah selayaknya bagi ibu hamil semua kebutuhan baik makanan bergizi, istirahat cukup dan keseimbangan emosional dijaga.
Akibat konsumsi narkoba ibu hamil menjadi lengah, ia tidak memperhatikan asupan makanan bergizi bagi bayi, pola istirahat tidur juga terganggu (insomia), kecemasan dan ketegangan emosi meningkat terlebih bila kehamilan tidak dikehendaki.
Terjadi komplikasi lanjut akibat perubahan hormon dan ketegangan mental ibu hamil, antara lain mual dan muntah berlebihan, kekuarangan cairan( dehidrasi) bisa mengancam setiap saat.
Ibu hamil pecandu narkoba menjadi kurangbertanggungjawab dalam memperhatikan kebersihan diri maupun mengupayakan latihan fisik yang sehat sebagai seorang ibu hamil.
Baca Juga: Jangan 'Panic Buying', Sebab Kebutuhan Pokok Aman Sampai 6 Bulan ke Depan
Ibu hamil menjadi tidak konsentrasi dan berisiko tinggi mengalami cedera setiap saat.
Ketidaksiapan fisik seorang wanita pecandu narkoba selama menjalani kehamilan akan semakin melemahkan daya tahan tubuh.
Ibu hamil akan mudah mengalami komplikasi penyakit yang menyertai kehamilan, baik itu Infeksi, anemia selama kehamilan berpotensi keguguran, melahirkan prematur, perdarahan pascabersalin, gangguan ginjal akibat konsumsi obat-obatan secara bebas, kenaikan tekanan darah dan risiko tertularnya penyakit hepatitis B maupun HIV selama kehamilan akibat bergantian memakai jarum suntik sesama pengguna narkoba.
Risiko penularan penyakit seksual dari pasangan sesama pecandu narkoba semakin meningkat akibat penurunan daya tahan tubuh ibu hamil.
Dampak bagi janin
Obat-obat narkotika dapat menembus plasenta dan gangguan fungsi pada pembuluh darah plasenta yang mensuplai zat nutrisi maupun oksigen bagi janin.
Akibat lanjut bayi menjadi tidak tumbuh sempurna (cacat bawaan), janin mengalami gangguan pertumbuhan otak, berisiko lahir dengan berat badan rendah meskipun cukup bulan, lahir prematur, janin meninggal dalam kandungan, dan terlepasnya plasenta sebelum bayi terlahir.
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Efek Buruk Narkoba pada Ibu Hamil dan Janin")