Advertorial
Intisari-Online.com - Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopskin, jumlah kasus virus corona di dunia sudah mencapai lebih dari 121.000,terdapat 4.373 korban meninggal, dengan 66.239 lainnya dinyatakan sembuh.
Kemudian, dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (11/3/2020) lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan bahwa virus corona bisa dikategorikan sebagai pandemi global.
Tedros menyoroti kasus di luar negara asal wabah, China, yang meningkat hingga 13 kali lipat, dengan jumlah negara terinfeksi meningkat tiga kali lipat.
Namun, di tengah merebaknya virus corona di banyak negara, masih ada desa-desa tersembunyi di dunia yang masih bersih dari wabah tersebut.
Mungkin tak heran jika desa-desa tersebut bebas dari corona, rupanya letak desa tersebut juga berada di tempat yang sulit dibayangkan.
Desa identik dengan sepi, hijau, dan tenang. Namun desa-desa berikut ini benar-benar tersembunyi.
Beberapa tempat dianggap sebagai tempat yang tidak bisa dihuni, namun nyatanya warga desa di sana bisa berkembang dan beradaptasi dengan alam di sekitarnya.
Contoh ada sebuah desa di dalam sebuah kawah gunung berapi, rumah-rumah tebing yang terbuat dari tanah liat, atau desa di tengah Grand Canyon.
Inilah 7 desa tersembunyi di tempat yang tak terbayangkan dilansirdailymail.co.uk.
1. Aogashima, Laut Filipina
Desa ini berada di dalam pulau vulkanik tropis di Laut Filipina. Terakhir kali gunung api kelac C ini meleutus adalah tahun 1780-an dan terbukti membahayakan warga yang tinggal di pulau itu.
Namun lebih dari 50 tahun kemudian, penduduk yang telah melarikan diri dari pulau itu kembali dan sekarang ada 200 penduduk desa yang berani tinggal di sana.
2. Coober Pedy, Australia
Dari jauh, kita semua akan berpikir bahwa Coober Pedi di Australia Selatan adalah serangkaian bukit mole raksasa.
Sebenarnya, ada desa di bawah tanah itu. Letaknya di bawah tanah karena untuk menahan panas di siang hari.
Menurut sensus 2011, populasinya ada 1.695 orang dengan 953 laki-laki dan 742 perempuan.
3. Isortoq, Greenland
Ada 64 orang yang tinggal di desa Isortoq, Greenland, yang berada di tengah mil dari salju dan es.
Dulunya, penduduk setempat hanya bisa bertahan dengan makan daging.
Namun semenjak ada supermarket di sini, mereka bisa makan-makanan lainnya.
4. Desa Gasadalur, Denmark
Desa ini terletak di sisi barat Vagar di Kepulauan Faroe. Hanya ada 16 penduduk yang tinggal di sini dengan pemandangan tebing terjal yang menghadap ke Teluk Atlantik Utara.
Pada tahun 2004, sebuah terowongan dibangun melalui pegunungan untuk akses penduduk. Sebelumnya, untuk ke desa lain, mereka harus naik kuda di atas gunung setinggi 400 m.
5. Huacachina, Peru
Desa ini terletaknya di tengah salah satu iklim terkering di dunia. Ia merupakan wilayah oasis dengan pohon palem yang rimbun, dedaunan yang tumbuh subur, dan laguna yang tenang.
Hanya ada 96 warga yang tinggal di sana dan berubaha menjalankan usaha kecil untuk menarik minat wisawatan.
6. Tebing Bandiagara, Mali
Desa ini terbuat dari tanah liat. Ia merupakan tempat tinggal orang-orang Dogon di Afrika Barat.
Rangkaian ruang tanah liat ini terdiri dari rumah, lumbung, altar, tempat suci, dan tempat pertemuan komunal.
7. Furore, Italia
Desa kuno ini terkenal dengan rumah-rumah berwarna cerah yang dihiasi dengan murah. Letaknya di wilayah di Italia barat daya.
Desa Furore dijuluki “desa yang tidak ada” karena tidak ada di peta. (Mentari)