Advertorial

Kebutuhan Vaksin Corona Makin Mendesak, Relawan yang Bersedia Disuntik 'Virus Corona' Akan Dibayar Rp65 Juta dalam Upaya Menemukan Vaksin

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Hingga saat ini, sebanyak 110.063 orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona dengan angka kematian mencapai 3.828 orang.

Sementara itu, di Indonesia sendiri kasus positif Covid-19 sudah mencapai 19 kasus.

Meski demikian, pasien yang dinyatakan sembuh pun terus mengalami peningkatan, dengan jumlah 62.276 dinyatakan sembuh.

Ilmuwan di berbagai belahan dunia juga tengah berusaha sekuat tenaga untuk segera menemukan vaksin virus corona untuk manusia.

Baca Juga: Viral Aksi Seorang Pria Beli Tas Harga Rp 100 Juta Lalu Santai Merobeknya, 'Misi Balas Dendam' Si Pria Bikin Karyawan Toko Hanya Bisa Melongo!

Bahkan, menurut laporan Vice, Rabu (4/3/2020), seorang dokter China Chen Wei (54) bersama dengan enam anggota timnya rela menyuntikkan diri mereka dengan vaksin yang bahkan belum diuji pada hewan.

Hal ini dilakukan dalam upaya nyata untuk menunjukkan seberapa baik yang dilakukan China dalam memerangi virus corona.

Kini, yang terbaru bahkan ilmuwan mencari relawan yang bersedia untuk terinfeksi corona.

Bagaimana kira-kira pelaksanaannya?

Baca Juga: Kasus Remaja Bunuh Bocah Karena Terinspirasi Film, Ayo Kenali Tanda-tanda Psikopatik pada Anak, Salah Satunya Suka Menyakiti Binatang

Dilansir dari Mirror, Senin (9/2/2020), relawan tersebut nantinya akan dibayar £ 3.500 (sekitar Rp65 juta) untuk terinfeksi oleh suatu bentuk virus corona.

Ketika perlombaan untuk menemukan vaksin corona berlanjut, sukarelawan di London timur dibayar untuk menanggungnya.

Peserta yang bersedia akan menerima £ 3.500 untuk sengaja terinfeksi virus tersebutdan hidup dalam karantina di Pusat Inovasi Queen Mary BioEnterprises Inovasi di Whitechapel, Inggris.

Baca Juga: Nyaris 200 Tentara Korea Utara Tewas Karena Virus Corona, Kelakuan Kim Jong Un Malah Bikin Geleng-geleng Kepala, Tak Pakai Masker dan Pamer Proyektil Rudal, Hingga Memicu Kemarahan Dunia

Namun, mereka (relawan) akan disuntik dengan dua jenis virus yang umum tetapi tidak terlalu serius, lapor Daily Star.

Hvivo, perusahaan di belakang laboratorium di Queen Mary, akan menginfeksi 24 sukarelawan bersamaan dengan strain virus 0C43 dan 229E.

Diperkirakan strain ini akan menyebabkan gejala pernapasan ringan dan jauh tidak lebih parah daripada virus corona yang saat ini menyebar di seluruh dunia.

Walaupun mereka adalah strain yang berbeda, diperkirakan vaksin dapat dikembangkan dari pengujian ini yang akan mengatasi virus yang merusak.

Siapa pun yang secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini harus tetap di karantina selama dua minggu.

Akan ada beberapa batasan pada peserta selama waktu ini, termasuk tidak ada latihan atau kontak fisik dengan orang lain.

Baca Juga: Meledak hingga Radius 100 Meter, Truk Tinja Semburkan Kotoran ke Rumah-rumah Warga, Awas! Septic Tank di Rumah Anda Juga Bisa Alami Hal Serupa

Mereka hanya akan bisa makan dan minum makanan tertentu.

Setiap perawat atau dokter yang mengerjakan penelitian ini harus mengenakan ventilator dan pakaian pelindung saat mereka bekerja di lab atau dengan bahan apa pun yang mungkin terinfeksi virus, seperti jaringan kotor atau tes darah.

Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan Inggris harus menyetujui rencana Hvivo sebelum percobaan ini dapat dilakukan.

Pengujian ini adalah bagian dari upaya global untuk menemukan vaksin untuk virus corona karena semakin banyak orang mengembangkannya dan mati karenanya.

Sangat mungkin bahwa hadiah untuk menemukan vaksin coronavirus akan jauh lebih tinggi daripada £ 1,6bn (sekitar Rp29,8 triliun)yang dibuat oleh produsen obat Sanofi Perancis setelah menjual vaksin flu tahun lalu.

Baca Juga: Meledak hingga Radius 100 Meter, Truk Tinja Semburkan Kotoran ke Rumah-rumah Warga, Awas! Septic Tank di Rumah Anda Juga Bisa Alami Hal Serupa

Lebih dari 20 vaksin Covid-19 saat ini sedang dikembangkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setelah percobaan, obat dan vaksin yang paling efektif akan dipilih, dan ini akan digunakan pada pasien yang secara alami terjangkit virus corona.

Artikel Terkait