Dengan bahasa asli, Tuira mengatakan kepada pria itu, "Anda pembohong - Kami tidak membutuhkan listrik. Listrik tidak akan memberi kami makanan. Kami ingin sungai kami mengalir dengan bebas: masa depan kami bergantung padanya. Kami membutuhkan hutan kami untuk berburu dan mengumpulkan (makanan). Kami tidak membutuhkan bendunganmu.”
Tak lama setelah peristiwa itu, Bank Dunia membatalkan pinjaman $ 500 juta ke Brasil, dan rencana untuk membendung sungai Xingu dibatalkan.
Namun, pemerintah kembali lagi.
Pada 2008, José Antônio Muniz Lopes, insinyur yang diancam pada 1989, telah menjadi presiden perusahaan induk listrik negara (ElectroBras).
Tak kapok dengan peristiwa dulu, ia sekali lagi bergerak maju dengan rencana bendungan.
Tuira pun muncul sekali lagi untuk memarahi para industrialis, tetapi pada akhirnya, ia dan orang-orangnya kehilangan daya tarik.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR