Advertorial

Muak dengan Tradisi Sukunya, Gadis Ini Bocorkan Ritual 'Rahasia' di Mana Orang Tua Menyewa Pria Untuk Memperkosa Anak Gadisnya yang Masih di Bawah Umur, Demi Tujuan Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Di dunia ini manusia memiliki suku dan tradisi beragam, ada yang kontroversial, ada yang menarik untuk dilestarikan.

Beberapa ada yang menyimpang dan sebaiknya dihentikan, karena melanggar norma moral dalam masayarakat.

Misalnya tradisi suku ini yang membuat seorang gadis berusia 14 tahun muak sampai membocorkannya ke publik.

Mengutip dari eva.vn, gadis tersebut beranama Grace Mwase usianya mungkin belum dewasa namun pikirannya jauh melebihi orang tua di sukunya.

Baca Juga: Setelah Sebulan Mayatnya Ditemukan di Gorong-gorong Sekolahnya, Baru Terungkap Fakta-fakta Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya Ini, Dibunuh Ayahnya Sendiri Hanya karena Minta Hal Ini

Dia menentang tradisi seluruh sukunya dan mengungkapkan rahasia terselubung sukunya kepada dunia.

Tradisi itu berasal dari sebuah desa di Malawi, Afrika Selatan, anak laki-laki dan perempuan mengambil bagian dalam ritual inisiasi sejak usia 8 tahun.

Setelah ritual tersebut, mereka tak lagi dianggap anak-anak, ritual ini juga dipraktikkan secara luas di dewa Grace Mwase di distrik Chiradzulu, Malawi Selatan.

Mwase pernah berpartisipasi dalam upacara itu pada usia 10 tahun, dia bersama lusinan gadis lain pergi ke gubuk terpencil di luar desanya.

Baca Juga: Tembus 50 Negara dengan 83.265 Kasus dan 2.858 Orang Meninggal, Bagaimana Sebenarnya Virus Corona Menyebar?

Gadis-gadis itu pergi bersama wanita tua yang dipanggil anamkungwi, atau pemimpin kunci.

Selama 2 minggu di kamp anamkungwi mengajari gadis-gadis itu memasak, membersihkan, dan berhubungan intim.

Awalnya Mwase sangat senang, dia berada jauh dari rumah bersama teman-temannya, tapi sedih setelah mengetahui ritual itu.

"Mereka mengajari kamu cara memanjakan pria, dan menyenangkannya," katanya.

"Lalu memandang tangannya, anamkungwi menunjukkan posisi bercinta lalu mendorong mereka mempraktikkan apa yang mereka pelajari," jelasnya.

Bahkan, mereka diancam kulitnya akan kering jika tidak menerapkan apa yang mereka pelajari pada upaca permulaan, dan mereka akan dikucilkan jika tidak melakukannya.

Baca Juga: Seorang Pria Terkejut Bukan Main Saat Menemukan Bagian Tubuh Manusia Ini di Dalam Seporsi Kari Babi yang Dipesannya di Restoran, Justru Teka-teki Dari Mana Benda Itu Berasal Tak Terpecahkan

Menurut WHO tradisi ini sudah bocor dan mengungkapkan kenyataan kelam dalam tradisi suku.

Banyak komuntas suku ini tidak tahu remaja, upaca ini adalah untuk menentukan standar gender yang akan dipatuhi perempuan laiknya orang dewasa.

Penekanan seks memiliki tujuan mendorong orang tua menginginkan anaknya hamil pada usia dini, mendorongnya bertanggung jawab atas dirinya sendiri karena kemiskinan.

"Saya sudah cukup tua. Jika saya keluar dari sini, saya harus tidur dengan seorang pria untuk mencuci segala sesuatu di masa kecil saya," kata Mwase

Lebih buruk lagi, orang itu juga mengajarinya bahwa "berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Lakukan dengan cara termudah".

Mwase duduk di kursi plastik di aula kosong untuk menceritakan pengalamannya.

Baca Juga: Hanya dengan Perkataannya Saja Soekarno Sanggup Buat Pemimpin Besar China Turuti Kemauannya, Masa Kecil Wapres China Bahkan Rela Berbaris di Jalanan Demi Sambut Soekarno yang Terkenal

Dia berjalan dari desa ke titik pertemuan untuk mengobrol dengan jurnalis asing, berbagi topikkarena sangat sedikit wanita berani berbicara.

Mwase gadis yang berbicara lebih mudah dengan jurnalis daripada berbicara dengan para wanita di desa.

Mwase yang dibesarkan neneknya tidak berani mengungkapkan keputusasaannya, karena jika dia tahu biasanya orang tua di suku itu akan mempekerjakan seorang pria untuk memperkosanya.

Di beberapa desa anak gadis yang belum hamil, orang tua akan memperkerjakan pria supaya memperkosanya.

Ini terjadi setelah banyak gadis desa yang meninggalkan upacara inisiasi.

Kebiasaan ini telah menimbulkan banyak masalah, anak gadis tidak paham risiko berhubungan intim tanpa kondom.

Menyebabkan 10% penduduk Malawi terinfeksi HIV, tingkat kehamilan tinggi, 1 dari 4 perempuan di bawah 18 tahun hamil.

Artikel Terkait