Advertorial
Intisari-Online.com -Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperingatkan bahwa uang kertas bisa menularkan Covid-19.
"Kami tahu uang sering berpindah tangan sehingga bisa terpapar bakteri dan virus," jelas juru bicara WHO dilansir Guardian dari Telegraph.
"Kami menyarankan pada orang-orang untuk mencuci tangan setelah memegang uang kertas."
"Dan juga menghindari untuk menyentuh wajah," tambahnya.
Salah satu pejabat WHO ini, juga menyarankan untuk melakukan pembayaran tanpa kontak langsung.
Seperti halnya, menggunakan e-money dan transfer via Mobile Banking.
Cara-cara tanpa melibatkan kontak, bisa meminimalisir resiko paparan corona.
"Rute penularan utama Covid-19, adalah melalui tetesan," jelas Profesor Jurgen Haas, Kepala Obat Infeksi Universitas Edinburgh.
"Tetesan (partikel) ini dihasilkan dari batuk, dan bisa langsung menginfeksi orang lain melalui udara."
"Atau bisa juga melalui tangan dan permukaan benda lainnya," tambah Haas.
Lantas, berapa lama virus itu akan hidup di permukaan benda? Susah untuk memastikannya.
Namun demikian, menurut salah satu penelitian, virus bisa bertahan beberapa jam hingga sembilan hari pada suhu yang hangat.
Penelitian lain juga menyebutkan, Covid-19 kemungkinan bisa menyebar melalui feses, seperti halnya penyakit tifus.
Ini berarti, jika seseorang yang terinfeksi virus ini tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, maka tangannya yang kotor itu akan membuat virusnya tertinggal di pegangan pintu, tombol lift, ataupun pegangan di kendaraan umum.
Itu sebabnya, sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencucinya di bawah air mengalir menggunakan sabun.
Permukaan benda-benda di tempat umum memang menjadi salah satu titik berkumpulnya bakteri dan kuman.
Studi tahun 2018 menemukan, bakteri penyebab penyakit dari usus manusia dan feses bisa ditemukan di hampir semua permukaan yang sering disentuh orang di tempat umum.
Hampir semua produk tisu yang mengandung disinfektan mengklaim bisa membunuh 99,9 persen kuman, dan di dunia yang sempurna hal itu benar.
“Covid-19 adalah virus yang mengandung lemak (lipid), yang berarti bisa dengan mudah dibunuh dengan penyeka mengandung disinfektan,” kata Dr Charles Gerba, profesor mikrobiologi dan imunologi dari Universitas Arizona.
Namun, menurut Gerba, kita tidak hidup di dunia yang sempurna. Kebanyakan orang tidak menggunakan penyeka tersebut dengan benar sehingga tidak efektif.
Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan, walau tisu mengandung disinfektan bisa menghapus bakteri dari permukaan, tetapi patogen itu bertahan dalam tisunya.
Jika tisu itu dipakai ulang, bakterinya akan berpindah ke lokasi baru. Untuk mencegahnya, segera buang tisu setelah dipakai.
Selain memperhatikan kebersihan permukaan benda, cara paling efektif menghindari paparan kuman adalah dengan tidak sering-sering menyentuh wajah. Rata-rata orang menyentuh wajahnya 23 kali dalam satu jam.
“Jangan malas mencuci tangan secara benar, semua permukaan dan sela jari harus digosok dengan sabun. Jangan lupa juga untuk mengeringkannya karena virus bisa bertahan di tangan yang basah,” kata Dr Robert Amler, mantan pimpinan di CDC Amerika.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Virus Corona Bisa Hidup di Permukaan Benda?"