Advertorial
Intisari-Online.com – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi menjadi komisaris utama PT Pertamina (Persero) sejak November 2019 lalu.
Beberapa kali terlihat Ahok bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Pertamina.
Namun baru beberapa bulan menjabat sebagai komisaris utama Pertamina, Presiden Joko Widodo menyebut nama Ahok sebagai calonChief Executive Officer(CEO) otorita ibu kota baru.
Baca Juga: Suaminya Tiba-tiba Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Istri Ini Tembaki Para Pelaku di Depan Rumah Mereka
Selain Ahok, Jokowi juga menyebutkan sejumlah nama lain.
"Kandidatnya ada banyak, yang namanya kandidat memang banyak."
"Satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ujar Jokowi di Istana Merdeka pada Senin (2/3/2020).
Bambang Brodjonegoro saat ini menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) yang merancang pemindahan ibu kota.
Sementara Tumiyana merupakan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan mantan Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk.
Nama terakhir yang disebutkan oleh Jokowi adalah Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Saat ini, CEO otorita ibu kota baru tersebut belum diputuskan hingga saat ini.
Namun, Jokowi bilang akan diputuskan mulai pada Minggu ini.
"Untuk Badan Otorita Ibu Kota Negara, ini memang kami akan segara tandatangani perpres di mana nanti ada CEO-nya. “
“Sampai sekarang belum diputuskan. Akan diputuskan dalam minggu ini," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Sebelumnya Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan CEO otorita akan bertanggungjawab pada ibu kota baru.
Termasuk pada investasi yang akan masuk ke pembangunan ibu kota baru.
Mengenai Ahok akan dijadikan kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru,Kementerian BUMN mengaku hingga kini belum ada pembicaraan dari pemerintah mengenai.
“Belum ada (pembicaraan dari Presiden Jokowi terkait pengangkatan Ahok),” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada Kompas.com pada Kamis (5/3/2020).
Lantas, jika Ahok benar-benar dipilih sebagai kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru apakah harus mundur dari posisinya di Komut Pertamina?
“Selama aturan enggak ada yang dilanggar, kita masih berjalan biasa saja, sambil melihat kondisi yang ada,” kata Arya.
Badan Otorita ini nantinya akan bertanggungjawab memimpin proses pemindahan dan pembangunan ibu kota baru di Penajam Passer Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
(Akhdi Martin Pratama)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Jika Pimpin Badan Otorita Ibu Kota Baru, Ahok Harus Mundur dari Komut Pertamina?")