Advertorial
Intisari-online.com - Seperti diketahui China adalah sumber wabah yang kini mewabah di seluruh dunia bernama COVID-19 alias virus corona.
Virus ini kini telah mendunia, dan bahkan Indonesia telah menjadi negara yang melaporkan wabah virus corona di dunia.
Hingga kini wabah virus corona belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun dunia menyalahkan China karena pola makan yang dianggapnya sangat tidak wajar.
Sebelumnya pasar basah di Wuhan disalahkan sebagai tempat berkembangnya virus corona.
Baca Juga: Bepergian Setelah Dipecat, Pemuda Ini Malah Dapatkan Pacar Baru Gara-gara Hal Ini Selama Penerbangan
Karena di dalamnya, ada banyak hewan-hewan liar yang diduga kuat menjadi awal mula virus corona.
Hampir semua hewan liar dan tak lazim diperdagangkan dan dijadikan santapan orang China.
Namun, semenjak mewabahnya virus corona, China kini melakukan aturan ketat untuk melarang perdagangan satwa liar.
Sementara upaya ini menciptakan respon baik dari seluruh dunia, dan hingga kini China telah menyita hewan-hewan liar dalam jumlah fantastis.
Baca Juga: Kasus 2 WNI yang Positif Virus Corona di Jakarta, WHO untuk Indonesia: Kami Dapat Mengantisipasinya
Menurut Daily Star pada Selasa (3/3/2020) polisi China setidaknya telah menyita lebih dari 5,3 ton produk satwa liar sejak virus corona menyerang negara tersebut.
Para ahli memperingatkan bangkai hewan eksotis itu membawa patogen mematikan seperti yang menyebabkan wabah COVID-19.
Saat ini ada lebih dari 3.000 orang meninggal akibat penyakit ini di seluruh dunia, dengan 89.000 kasus terkonfirmasi.
Setidaknya 943 kasus perdagangan satwa liar telah diajukan sejak Januari, sebut otoritas China.
Dari kasus-kasu itu setidaknya, 2.147 investigasi telah dilakukan dengan 92.000 bangkai hewan dimusnahkan.
Menteri, kemanan Tiongkok menyatakan lebih dari 5,3 ton satwa liar telah disita.
Polisi Tiongkok menangkap pedagang yang menjual hewan seperti, elang, merak, kelelawar, babi hutan, rusa, tikus, tupai, hingga macan tutul.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa ada jumlah permintaan yang mengkhawatirkan untuk produk tersebut.
Meski hingga kini daging hewan eksotis disalahkan, dan dianggap sebagai biang keladi virus corona, peminatnya masih tidak surut.
Saat ini di China dilarang berburu, membeli atau mengangkut produk hewan terkait, terutama yang dilindungi negara.
Namun, itu tetap membuat beberapa penjual terus melakukan transaksi jual beli hewan eksotis di pasar gelap dan rumah.
Saat ini asal usul virus corona belum terkonfirmasi, tetapi banyak laporan penyakit ini identik dilaporkan berasal dari pasar basah di Wuhan.
Wuhan sendiri adalah ibu kota Provinsi China Tengah, kawasan yang pertama kali melaporkan wabah virus corona pada Desember tahun lalu.
Sementara, virus ini nyari menguasai dunia, dan Indonesia yang sebelumnya belum melaporkan kasus COVID-19, secara resmi mengumumkan kasusnya untuk pertama kali.
Sedangkan negara Asia paling parah terdampak selain China adalah Korea Selatan.