Advertorial

Pasca Berita 2 WNI Positif Virus Corona, Banyak Warga Borong Barang Belanjaan, Anies Baswedan: Tenang, Stok Seluruh Bahan Pangan Cukup

Mentari DP

Editor

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying atau pembelian berlebihan
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying atau pembelian berlebihan

Intisari-Online.com – Berita mengenai dua WNI yang positif virus corona langsung membuat panik warga Indonesia lainnya.

Apalagi mereka yang tinggal di Jakarta dan Depok.

Sebab, kedua pasien tersebut sekarang dirawat di RS Sulianti Saroso di Jakarta dan mereka berdomosili di Depok.

Pasca berita ini, ada beberapa hal yang dilakukan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Meletus, Bandara Adi Soemarmo Ditutup: Ini Alasan Mengapa Bandara Harus Ditutup Saat Gunung Api Meletus

Pertama, mereka membeli masker dan hand sanitizer.

Kedua, memborong stok makanan di supermarket.

Alasannya karena mereka takut kehabisan. Jika pun harganya akan mahal.

Seperti yang terjadi pada kelangkaan dan mahalnya harga masker dan hand sanitizer.

Melihat kekhawatiran masyarakat, pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying atau pembelian berlebihan karena merebaknya virus corona (COVID-19).

Baca Juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Masyarakat Indonesia Serbu Supermarket, Beras dan Mi Instan Langsung Habis Langka

Panic buying membuat masyarakat memborong barang belanjaan baik di pusat perbelanjaan, toko ritel, hingga ke pasar.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni meminta masyarakat untuk tetap tenang karena stok pangan masih tercukupi.

"Kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir dengan stok pangan segar itu," ucap Darjamuni saat dikonfirmasi pada Selasa (3/3/2020).

Kebutuhan pangan segar seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, daging sapi, ikan, buah buahan dan sayuran, serta pangan pabrikan seperti gula pasir, minyak goreng, indomie dan anekaragam olahan kue dan roti dipastikan tersedia di Jakarta.

Untuk pangan segar hasil pertanian, perikanan, dan produk hewan tetap tersedia di BUMD Pangan milik Pemprov DKI Jakarta.

Pasokan pangan segar juga dipastikan akan terus mengalir di Pasar Induk Buah dan Sayur Kramatjati.

Sementara pasokan beras akan terus masuk stabil di Pasar Induk Beras Cipinang.

"BUMD Pangan juga selalu siaga dengan cadangan pangannya untuk dikeluarkan jika sewaktu waktu diperlukan," kata dia.

Baca Juga: Seorang Wanita Meninggal Dunia Usai Umroh dan Alami Gejala Sesak Nafas, Batuk, dan Pilek, Dokter: Belum Tentu Virus Corona

Selain itu, DKPKP juga melakukan pengawasan pangan segar dan memantau harga serta stoknya bersama instansi terkait baik di pasar tradisional maupun swalayan atau pasar modern di wilayah DKI Jakarta.

"Kepada warga Jakarta kami mengimbau untuk tidak ikut panic buying (pembelian berlebihan), karena kami pastikan stok pangan tersedia di Jakarta," lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengimbau warga untuk tidak belanja berlebihan.

Anies menyatakan, stok berbagai kebutuhan di Jakarta masih dalam kategori cukup, meskipun virus corona atau Covid-19 telah masuk ke Indonesia.

"Kami berkomunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Aprindo, dari komunikasi itu disampaikan bahwa stok kebutuhan di Jakarta, cukup.”

“Karena itu, tidak perlu belanja secara eksesif," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (2/3/2020).

(Ryana Aryadita Umasugi)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Pemprov DKI Jamin Seluruh Bahan Pangan Terus Tersedia, Warga Tak Perlu Borong")

Baca Juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Masker dan Hand Sanitizer Langka: Awas, Ini Ancaman Penjara bagi Penimbun Masker dan Hand Sanitizer

Artikel Terkait