Advertorial

Seorang Wanita Meninggal Dunia Usai Umroh dan Alami Gejala Sesak Nafas, Batuk, dan Pilek, Dokter: Belum Tentu Virus Corona

Mentari DP

Penulis

Ada seorang pasien berinisial T (57), seorang warga Kecamatan Cisaat,  meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin.
Ada seorang pasien berinisial T (57), seorang warga Kecamatan Cisaat, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin.

Intisari-Online.com – Masuknya virus corona ke Indonesia, membuat warga sedikit panik.

Mereka pun mulai banyak mencari tahu soal virus corona. Salah satunya tentang gejala virus corona.

Diketahui gejala virus corona antara lain demam, batuk, dan pilek.

Nah, diketahui ada seorang pasien berinisial T (57), seorang warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin.

Baca Juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Masker dan Hand Sanitizer Langka: Awas, Ini Ancaman Penjara bagi Penimbun Masker dan Hand Sanitizer

Sebelum meninggal, almarhumah itu sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit pemerintah tersebut.

Pasien itu masuk rumah sakit pada Minggu (1/3/2020), bersama dengan suaminya berinisial S (58).

Keduanya dirawat di rumah sakit itu karena mengalami keluhan sama, yaitu sesak nafas, batuk, dan pilek usai pergi dari luar negeri.

Baca Juga: 41.997 Orang di Seluruh Dunia Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Bisakah Mereka Terinfeksi Lagi? Ini Kata Ahli

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Mengeluhkan sesak nafas, batuk, dan pilek

Pasangan suami istri berinisial S (58) dan T (57), dirawat di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi pada Minggu (1/3/2020).

Keduanya mengalami keluhan hampir sama, yaitu merasakan sesak nafas, batuk dan pilek usai menjalankan ibadah umrah beberapa hari sebelumnya.

Dalam perjalanan pulang, mereka diketahui sempat melakukan transit di Abu Dhabi.

Akibat penyakit yang diderita itu, sang istri berinisial T meninggal dunia saat dalam perawatan medis di RSUD R Syamsudin.

Sebelumnya, ia juga sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit tersebut.

Sedangkan suaminya berinisial S, diperbolehkan pulang, namun, masih dalam masa pemantauan.

2. Belum bisa dipastikan karena virus corona

Untuk menjawab keresahan publik terkait adanya tudingan pasien tersebut terjangkit virus corona, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi angkat bicara.

Menurutnya, berdasarkan informasi dan laporan yang ia terima dari pihak rumah sakit maupun Dinas Kesehatan, belum bisa bisa dipastikan penyebab kematian pasien berinisial T tersebut.

Baca Juga: Baru Menjabat Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Presiden Jokowi Sebut Ahok Jadi Calon CEO Otorita Ibu Kota Baru

Pasalnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balitbang Kesehatan Kemenkes.

"Mengenai informasi yang beredar bahwa meninggalnya nyonya T Minggu malam dikarenakan virus corona belum bisa diyakini kebenarannya," jelas Fahmi.

"RSUD R Syamsudin dan rumah sakit yang lainnya tidak bisa untuk menyatakan positif atau tidak. Tapi masih menunggu Balitbang Kesehatan Kemenkes," tambahnya.

3. Masyarakat tidak perlu resah

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengimbau masyarakat untuk tidak resah terkait virus corona tersebut.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.

Terkait dengan potensi penyebaran virus corona itu, ia mengaku Pemkot Sukabumi sudah cukup siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Terlebih, fasilitas kesehatan yang ada di RSUD R Syamsudin dianggap cukup mumpuni untuk memberikan penanganan kesehatan terhadap pasien yang terjangkit virus corona.

"Insya Allah Pemkot Sukabumi bersiap dan siaga dengan kemungkinan-kemungkinan bila ada yang diindikasikan mengidap virus corona," sambung dia.

(Budiyanto)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Fakta Meninggalnya Pasien di Sukabumi saat Diisolasi, Sempat Keluhkan Sesak Nafas, Batuk, dan Pilek Usai Umrah")

Baca Juga: Ibu dan Anak asal Depok Positif Virus Corona, Ini Kelompok yang Rentan Tertular Virus Corona

Artikel Terkait