Advertorial

Seorang Pria yang Baru Keluar dari Karantina Virus Corona Tunjukkan Gejala Virus Mematikan Itu saat Tampil di Televisi Bersama Putrinya, Warganet Dibuat Ketar-ketir Tapi Ini Jawaban Si Pria

Khaerunisa

Editor

Pria ini batuk-batuk dalam sebuah wawancara televisi, warganet  dibuat  ketar-ketir. Meski mengaku telah dinyatakan negatif sepulangnya dari Wuhan
Pria ini batuk-batuk dalam sebuah wawancara televisi, warganet dibuat ketar-ketir. Meski mengaku telah dinyatakan negatif sepulangnya dari Wuhan

Intisari-Online.com - Ketakutan atas penyebaran virus corona belum juga reda.

Virus corona masih terus menjadi momok menakutkan dan membuat masyarakat dunia ketar-ketir.

Sajauh ini, setidaknya jumlah kasus virus corona secara global mencapai 83.265 dengan jumlah kematian mencapai 2.858, menurut laporan SCMP, Jumat (28/2/2020).

Sementara negara yang melaporkan temuan kasus virus tersebut sejumlah 50 negara.

Baca Juga: Banyaknya Pasien Virus Corona Bisa Membuat Orang yang Lebih Tua dan Lemah Terancam Tak Mendapat Perawatan di Inggris, Dokter Ungkap Skenario yang Mungkin Terjadi

Di sisi lain, jumlah pasien yang sembuh dilaporkan mengalami peningkatan dengan total 36.436.

Meski begitu, kekhawatiran tetap dirasakan oleh orang-orang, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.

Peristiwa yang baru-baru ini terjadi saat seorang pria batuk-batuk dalam sebuah wawancara televisi ikut membuat warga ketar-ketir. Seperti diketahui, batuk diyakini sebagai salah satu gejala infeksi virus ini.

Melansir Mirror.co.uk (29/2/2020), Pria bernama Frank Wucinski, dari Pennsylvania, Amerika Serikat, mengatakan kepada Fox News bahwa ia dan putrinya yang berusia tiga tahun telah dites virus corona dan hasilnya negatif, namun menunjukkan batuk saat diwawancara.

Baca Juga: Nama Artis Gisella Anastasia Terseret dalam Kasus Pembobolan Kartu Kredit yang Kian Terkuak Beserta Kelima Artis Lainnya, 'Ya Endorse Tapi Nggak Berbayar..' Ini Nominal Kerugiannya

Frank baru kembali dari Wuhan, China, setelah menghadiri pemakaman ayah mertuanya.

Kembalinya dari Wuhan, Frank dan putrinya mengaku telah dites sebanyak dua kali setelah dikarantina oleh Centres for Disease Control, hasilnya pun negatif.

"Untungnya, dari apa yang saya mengerti, itu menular, tetapi tingkat kematiannya cukup rendah," katanya.

Sementara itu, melihat Frank batuk, pewawancara pun bertanya tentang kondisinya.

Baca Juga: Petugas Bandara Ini Dibuat Tercengang Setelah Melihat Tanggal Lahir Pada Paspor Kakek Ini, Anda Mungkin Juga Kaget Setelah Melihatnya

Bagaimana jawaban Frank?

Frank pun menyampaikan apa yang dikatakan oleh pihak yang memeriksanya.

"Mereka bilang ya saya baik-baik saja," katanya.

"Aku dites dua kali, negatif dua kali, batuk... mungkin hanya saraf," jelasnya.

Baca Juga: Realisasikan Kampanye 'Touch Real Audience', CewekBanget.id Sukses Gelar ‘After School’ Perdana

Meski Frank telah memberikan jawaban yang seolah ingin menenangkan orang-orang bahwa ia baik-baik saja, namun penonton tetap menunjukkan kekhawatirannya.

Video Frank yang batuk dalam wawancara itu sontak membuat penonton terkejut dan khawatir.

Terlebih melihat Frank berbagi air mineral dengan putrinya, yang ditakutkan akan terjadi infeksi silang antara ayah dan anak ini.

"Mengapa dia berbagi air dengan putrinya?," kata seorang warganet.

Baca Juga: Beredar Informasi 6 Kota Zona Kuning Penyebaran Virus Corona, Kemenkes Serta Merta Membantah 'Tidak Pernah Keluarkan Zona Kuning Kedaruratan Covid-19', Simak Cara Terbaik Cegah Tertular Corona

"Orang ini batuk tanpa henti, menyentuh botol air putrinya kemudian minum dari itu dan mengembalikannya padanya (putrinya) sehingga dia dapat terus minum,"

"Dia batuk di tangannya dan kemudian menyentuh tangan putrinya," komentar warganet lainnya.

Dilaporkan Mirror, di Amerika Serikat sudah sebanyak 63 orang diidentifikasi virus corona per 29 Februari 2020.

Pasien baru virus corona diyakini merupakan orang yang tertular di Silicon Valley, California.

Baca Juga: Indonesia Diyakini Sebagai Negara Aman dari Virus Corona, Sosok Ini Justru Ungkapkan Data Mengejutkan, dan Sebut Indonesia Tak Sengaja Berbohong

Pasien tersebut pun diisolasi di rumah dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara yang terkena virus corona.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengumumkan kasus AS pertama tidka diketahui asalnya, karena pasien tidak melakukan perjalanan ke China dan tidak memiliki paparan dengan seorang pasien virus corona.

Pasien diidentifikasi sebagai seorang wanita dewasa dengan kondisi kesehatan kronis.

Baca Juga: Inilah Kapil Mishra, Tersangka Provokator Pembantaian Umat Islam di India, Begini Ucapannya yang Diduga Menyulut Aksi Keji Umat Hindu India

Wanita tersebut dirujuk untuk pengujian setelah dia mengalami kesulitan bernafas, Dr. Sara Cody, Petugas Kesehatan untuk Kabupaten Santa Clara dan Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Kabupaten Santa Clara, mengatakan kepada sebuah berita sore konferensi.

Dr Dean Blumberg, seorang spesialis penyakit infeksi di UC Davis Medical Center, mengatakan:

"Itu menunjukkan bahwa virus ada di luar sana, di masyarakat, dan itu berarti cukup menunjukkan bahwa setiap orang berisiko (terinfeksi),".

Baca Juga: Relakan Istrinya Selingkuh Hingga 4 Kali Berhubungan Badan dengan Kakek 60 Tahun Tapi Malah Tak Dibayar, Agus Pura-pura Grebek Istrinya di Hotel, Sang Kakek yang Ketakutan Diperas Rp50 juta

Artikel Terkait