Advertorial
Intisari-online.com - Hingga saat ini laju penyebaran virus corona semakin mengkhawatirkan.
Negara-negara di Timur Tengah, Eropa dan Amerika melaporkan bahwa virus asal Wuhan, China ini telah merambat masuk ke negaranya.
Misalnya Inggris dan Italia dalam situasi darurat setelah virus corona masuk ke negaranya, sementara Arab Saudi juga menghentikan jamaah yang ingin berinbadah di Mekkah.
Hingga Iran yang dalam situasi darurat setelah wakil menteri kesehatannya postif terinfeksi virus corona.
Namun, masih ada beberapa negara yang bebas dari virus corona, misalnya Indonesia dan Korea Utara.
Korea Utara sendiri dikenal sangat tertutup dengan dunia luar, dan sampai saat ini belum ada kasus virus corona dilaporkan di negeri komunis tersebut.
Menurut Daily Mail, Korut melakukan beberapa upaya untuk mencegah virus corona masuk ke negaranya, salah satunya dengan pengeras suara.
Selain itu, baru-baru ini Kim Jong-Un memberikan pernyataan mengejutkan dengan nada ancaman, jika virus tersebut sampai bisa masuk ke Korea Utara.
Pernyataan resmi itu disampaikan Kim ketika pertemuan Partai Buruh Korea, demikian laporan kantor berita Korut (KCNA).
Dalam pertemuan itu, Kim Jong Un menekankan pencegahan virus corona.
Menurutnya, virus corona adalah masalah krusial dalam negeri yang membutuhkan kedisiplinan tinggi.
"Jika sampai virus itu masuk dan menjangkiti Korea Utara, secara tidak terkendali bakal ada konsekuensi serius," jelas Kim dikutip AFP Sabtu (29/2/2020).
Seperti diketahui Kim Jong Un adalah sosok yang tidak main-main dalam memberikan ancaman.
Sebelumnya banyak pejabat yang tewas dieksekusi olehnya setelah menentangnya atau membuat kesalahan.
Tahun lalu misalnya Kim mengeksekusi jenderalnya dengan melemparkannya ke dalam kolam berisi ikan piranha.
Menurut keterangan, pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan kim ini mengarah ke bebarapa pejabat.
Dua pejabat senior, wakil ketua partai Ri Man Gun dan Pak Thae Dok dipecat karena unit partainya terindikasi korupsi.
Keduanya terindikasi terlibat penyuapan yang berkaitan dengan upaya memerangi epidemik tersebut.
Kim menyatakan tak ingin ada satu warganya yang terinfeksi virus corona, maka memerintahkan semua jajarannya untuk menutuk segala kemungkinan penyakit itu masuk ke negaranya.
Segala kebijakan dilakukan Kim termasuk pencegahan dengan pengeras suara yang mengumangkan bagaimana hidup sehat secara higienis setiap harinya.
Sementara nasib berbeda dialami negara tetangga mereka Korea Selatan yang dalam kondisi memprihatinkan setelah 2.900 orang terinfeksi virus corona.
Korut sendiri saat ini dalam situasi tidak menyenangkan setelah mendapatkan sanksi pertimbangan kemanusiaan.
Dubes Jerman Christoph Heusgen menyerukan PBB melunakkan sanksi yang dijatuhkan ke Korea Utara.
Pasalnya dengan pengurangan sanksi tersebut, maka ekspor perlengkapan untuk membantu Korut bisa dilaksanakan.
Sayangnya Korut malah menutup perbatasannya, Heugsen meminta agar Pyongyang memberikan akses untuk mengirim perlengkapan medis.