Advertorial
Intisari-Online.com - Dari 1861 hingga 1965, Amerika menunjukkan kepada dunia bagaimana kekuatan industri memenangkan peperangan.
Penghancuran artileri, senapan isi, jalur kereta api, yang digabungkan dengan basis industri yang kuat, menciptakan perang hancur-hancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Secara politik, Perang Sipil berhasil mengakhiri zaman perbudakan dan dominasi tunggal Amerika Utara.
Penting juga melihat bagaimana cara mereka berperang.
Perang Saudara ini memperkenalkan kepada kita gagasan bahwa perang harus total.
Negara-negara bagian yang menganut sistem industrialias mengerahkan seluruh kemampuan ekonominya untuk mendukung perang ini.
Perang ini mengenalkan bagaimana parit punya peran penting dalam perang modern.
Selain itu, perang yang berlangsung selama empat tahun ini juga merupakan peperangan paling mengerikan.
Bagaimana tidak, kematian, kelaparan dan penghancuran wilayah-wilayah perang merupakan hal yang setiap hari terjadi.
Foto-foto yang paling mengerikan terlihat jelas lewat dokumentasi yang diambil di Kamp Sumter, di Andersonville, Georgia.
Tempat ini merupakan penjara terbesar bagi ribuan tentara dalam kurun waktu Februari 1864 sampai April 1865.
Kamp Sumter dibangun dengan cepat setelah sistem pertukaran tahanan antara Uni dan Konfederasi jatuh pada tahun 1863.
Sistem mogok karena Konfederasi menolak untuk memperlakukan tentara kulit hitam sama dengan tentara kulit putih.
Tahanan pertama kali dibawa ke kamp pada bulan Februari 1864 bahkan sebelum kamp itu selesai dibangun.
Baca Juga: Telinga Kemasukan Air? Begini Cara Mudah Mengeluarkannya!
Kamp Sumter, yang kemudian dikenal sebagai Andersonville ini dibangun untuk menampung 10.000 orang namun sering kali penuh sesak sampai empat kali lipat kapasitasnya.
Pada puncaknya pada bulan Agustus 1864, Kamp Sumter menampung lebih dari 33.000 di lahan terbuka seluas 26 hektar tanpa tempat berlindung atau pakaian untuk para narapidana.
Tahanan hanya memiliki pakaian yang mereka kenakan saat ditangkap.
Dengan mengenakan seragam Union yang compang-camping, orang-orang dipaksa tidur di tenda sementara atau lubang digali di tanah.
Kondisinya sungguh sangat memperihatinkan, lantaran kamp ini juga memiliki persediaan makanan dan air yang tidak mencukupi dan dalam 12 bulan terakhir dalam Perang Sipil, 13.000 narapidana serikat meninggal di sana karena penyakit dan kelaparan.
Satu-satunya sumber air adalah sungai kecil yang membentang di halaman, namun sumber air ini juga tercemar oleh kotoran.
Akhirnya tepi sungai kecil terkikis dan mengubah sebagian besar kamp menjadi rawa.
Sekitar 56.000 tentara tewas di penjara selama Perang Saudara - yang menghasilkan sekitar 10 persen dari seluruh korban perang.
Di penjara Alton di Illinois, lebih dari 1.500 Pemberontak meninggal dalam tahanan dari penyakit.
Tapi Kamp Sumter sejauh ini adalah yang paling fatal dengan hampir sepertiga dari 45.000 tentara Union yang meninggal hanya dalam 14 bulan.