Advertorial
Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu sempat heboh sebuah kabar mengenai turis asal China yang positif virus corona usai mengunjungi Bali.
Namun, dugaan ini ditepis karena hingga saat ini Indonesia dinyatakan nihil kasus virus corona, bagaimana bisa menular pada pengunjung di Indonesia.
Selain itu, melalui beberapa tes hasil yang diperoleh masih negatif dan belum satupun warga Indonesia yang positif virus corona.
Lantas bagaimana bisa kasus itu terjadi, benarkan virus corona secara tak kasat mata sudah ada di sekitar kita?
Menurut Pemprov Bali melalui Dinas Kesehatan menegaskan bahwa warga China yang terkena virus corona gara-gara mengunjungi Bali itu tidak benar.
Secara rinci Dinas Kesehatan di Provinsi Bali Ketut Suarjaya, menjelaskan skenario terburuk yang terjadi andai benar virus corona yang menginfeksi turis itu bersal dari Bali.
Menurut keterangan, warga negara China yang berada di Bali itu kembali ke China, dan baru dinyatakan positif 8 hari kemudian.
Ini menujukkan ada hal janggal dalam pelaporan soal virus corona tersebut.
"Kalau terkait ada warga China yang pernah ke Bali, dan kemudian dia kembali dan positif, menurut asumsi saya dari perhitungan masa inkubasi dia positif (ketika) delapan hari meninggalkan Bali," katanya.
"Sehingga sudah di luar masa inkubasi (yang) antara 3 sampai 7 hari. Itu kemungkinan pertama," JelasSuarjaya saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (13/2/2020).
Sementara kepulangan wisatawan itu sudah tanggal 28 Januari atau 16 hari setelah meningalkan Bali.
Jika dia terkena virus corona di Bali, maka dipastikan bahwa itu akan menular pada orang sekitar.
Padahal hingga kini, belum ada satupun warga Bali yang terkena virus corona.
"Sudah hari ke-16 sejak kepulangan wisatawan (China) itu, tapi belum ada kasus virus corona di Bali yang dilaporkan," katanya.
"Artinya jelas tidak mungkin dia terpapar di Bali," jelasnya.
Dengan demikian, sudah jelas bahwa WNA tersebut terpapar virus corona ketika sudah tidak berada di Bali, melainkan setelah kembali ke China.
Juga wisatawan itu juga tidak pernah diobservasi atau dibawa ke rumah sakit karena suspect.
Dirinya pun mengaku tidak bisa mendeteksi keberadaan WNA China tersebut selama berada di Bali.
Sementara pesawat yang menjemput wisman tersebut sudah datang sesuai dengan prosedur tetap (protap) dan sudah diinveksi dari lokasi penerbangannya di Tiongkok.
Sementara kasus virus corona semakin memburuk dengan situasi yang makin mengkhawatirkan.
Setelah China negara dalam situasi terburuk adalah Korea Selatan yang melaporkan setidaknya ada 1.000 orang telah terinfeksi.
Sedangkan 10 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sekitar 70 persen dari total kasus virus corona di Korsel diduga berasal dari dua lokasi, pertama dari sekte Gereja Shinceonji Yesus di Daegu.
Kedua berasal dari rumah sakit bernama Daenam di Chengdo. Dua lokasi ini ditetapkan sebagai sumber penularan kelompok atau cluster infection virus corona.
Sedangkan China masih menjadi rumah bagi kasus virus corona terbesar di dunia, dan Korsel adalah kedua di dunia.