Advertorial
Intisari-Online.com -Iran telah melaporkan 95 kasus, tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan lebih tinggi.
Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan peningkatan mendadak kasus di negara-negara di luar China "sangat memprihatinkan".
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Selasa, Washington khawatir bahwa Iran mungkin telah menyembunyikan "rincian penting" tentang wabahnya dan mendesak semua negara untuk mengatakan yang sebenarnya tentang penyebaran virus corona.
Kasus korban virus corona yang meninggal di Iran tercatat lebih banyak daripada di tempat lain di luar China.
Kedua negara memiliki hubungan perdagangan yang kuat.
Negara-negara lain yang saat ini menjadi sorotan adalah Korea Selatan dan Italia, di mana kasus virus corona telah melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Data yang dilansir BBC menunjukkan, lebih dari 80.000 kasus penyakit pernapasan Covid-19 telah dilaporkan di seluruh dunia sejak muncul akhir tahun lalu.
Sekitar 2.700 pasien telah meninggal dunia, di mana sebagian besar terjadi di China.
Tetapi situasi di Iran telah menimbulkan kekhawatiran besar tentang kemungkinan wabah massal di Timur Tengah.
Ditambah lagi, wakil menteri kesehatan Iran dan seorang anggota parlemen divonis sama-sama positif terinfeksi virus corona.
Negara ini adalah salah satu dari tiga titik panas di luar China yang menyebabkan kekhawatiran bahwa virus itu bisa menjadi pandemi.
Melansir BBC, wakil menteri kesehatan Iran, Iraj Harirchi, pada hari Senin membantah menutupi skala wabah.
Dia tampak tidak nyaman secara fisik ketika berbicara dengan wartawan.
The Guardian melaporkan, Iraj Harirchi memposting video di media sosial pada hari Selasa di mana dia mengakui telah terinfeksi virus corona.
Berita itu telah menggarisbawahi kekhawatiran yang meluas bahwa wabah itu mungkin telah melewati titik kritis, sebelum pihak berwenang dapat mengantisipasi sepenuhnya.
Foto-foto salah satu pejabat kesehatan masyarakat paling senior di negara itu tampak berkeringat dan pucat.
Harirchi mengakui bahwa dirinya telah terjangkit penyakit mematikan itu sehingga membuat banyak orang Iran cemas bahwa virus ini kemungkinan akan melumpuhkan lebih banyak daerah di Iran.
Dalam video pendek itu, Hirachi mengakui bahwa "banyak warga Iran yang mungkin terinfeksi".
Pengakuan ini menggemakan keprihatinan yang telah mengakar di seluruh Timur Tengah, yang merupakan rumah bagi jutaan orang yang tinggal di kamp-kamp pengungsi yang padat.
Mengutip The Guardian, berikut pengakuan wakil menteri kesehatan Iran, Iraj Harirchi:
"Saya ingin memberitahukan Anda bahwa saya terinfeksi corona," kata Harirchi. “Saya demam kemarin. Hasil tes menunjukkan hasil yang positif tadi malam. Saya mengasingkan diri. Beberapa saat yang lalu, saya diberi tahu bahwa hasil pengujian akhir telah tiba. Saya akan mulai minum obat. Secara umum, saya merasa baik-baik saja. Saya hanya merasa sedikit lelah, saya demam, dan akan segera turun.
"Kami sangat yakin dengan upaya staf medis dan kementerian kesehatan yang dipimpin oleh (menteri kesehatan) dan dengan dukungan Anda, negara dan militer, dalam beberapa minggu mendatang, kami akan menang melawan virus ini.
"Kami akan mengalahkan virus corona. Yakinlah. Saya mengatakan ini jauh dari hati saya. Virus ini demokratis, dan tidak membedakan antara miskin dan kaya atau negarawan dan warga negara biasa.
“Banyak yang mungkin terinfeksi, tetapi kami memiliki obat yang cukup efektif, jaga diri Anda. Jaga perawat dan dokter yang bekerja dengan gagah berani.”
Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Wakil menteri kesehatan Iran: Saya terinfeksi virus corona"