Advertorial

Anwar Ibrahim Dikhianati, Istrinya Justru Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama Setelah Mahathir Mundur

Tatik Ariyani

Editor

Setelah Mahathir Mohamad mundur, istri politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, justru berpeluang jadi perdana menteri perempuan pertama.
Setelah Mahathir Mohamad mundur, istri politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, justru berpeluang jadi perdana menteri perempuan pertama.

Intisari-Online.com - Sebelum penyerahan surat pengunduran diri Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad,Anwar Ibrahim mengisyaratkan dia tidak cemas apakah posisi orang nomor satu yang sudah lama diidamkan akan jatuh ke tangannya setelah menunggu selama 22 tahun.

Anwar pun buka suara di tengah beredarnya kabar bahwa koalisi baru pemerintahan Malaysia akan segera diumumkan.

“Saya jujur sangat kaget dengan dinamika politik yang sedang terjadi.

Ini adalah pengkhianatan karena jelas sudah ada janji Mahathir akan menyerahkan kekuasaan ke saya,” tutur Anwar di kediamannya, Minggu malam (23/2/2020) dikutip oleh Malaysia Kini.

Baca Juga: Putra Amrozi Pelaku Bom Bali 1 Ini Merasa Seperti 'Sampah', Dijauhi, Sulit Cari Kerja Hingga Depresi, Sempat Dendam Lalu Ada Satu Momen Titik Balik yang Membuatnya Menangis

Dia merujuk kepada janji Mahathir Mohamad yang akan menyerahkan kursi kepadanya setelah dua tahun menjabat.

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengiyakan bahwa koalisi pemerintahan baru akan terbentuk paling cepat besok. “Walaupun sejauh ini belum ada pengumuman malam ini, dari informasi yang saya terima koalisi baru tinggal menunggu waktu.”

Anwar melanjutkan walau kaget, dia sudah mengetahui upaya untuk menjegalnya menjadi orang nomor satu Negeri “Jiran” Pembentukan koalisi pemerintahan baru akan terdiri dari pecahan Koalisi Pakatan Harapan dipimpin oleh Partai Bersatu.

Kemudian kubu oposisi Barisan Nasional dimotori Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) untuk membuyarkan ambisi Anwar menjadi PM Malaysia.

Baca Juga: Habiskan APBD Rp1,2 Miliar dan Baru 2 Bulan Dibuka, Jembatan di Boyolali Ini Ambruk

Politisi berusia 72 tahun itu telah menunggu selama 22 tahun sejak dia dipecat oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan dipenjara karena tuduhan korupsi dan sodomi pada tahun 1998.

Kini, setelah Mahathir Mohamad mundur, istri politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, justru berpeluang jadi perdana menteri perempuan pertama.

Kabar itu terjadi setelah muncul adanya upaya untuk menyingkirkan Anwar dengan membentuk koalisi pemerintahan baru di luar Pakatan Harapan.

Baca Juga: Penganut Teori Bumi Datar Michael 'Mad Mike' Hughes Meninggal Dunia saat Ingin Buktikan Keyakinannya, Aksi Inilah yang Dilakukannya sehingga Dia Berakhir Kehilangan Nyawa

Dilansir Malay Mail Senin (24/2/2020), sebuah sumber mengatakan Mahathir sudah menjadikan Wan Azizah Wan Ismail sebagai PM Malaysia interim.

Sebabnya, partai Dr M, julukan Mahathir Mohamad, Partai Bersatu, memilih untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan yang menang pemilu Mei 2018.

"Wan Azizah adalah penjabat perdana menteri," ujar sumber yang dikenal dekat dengan Anwar Ibrahim yang merupakan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Adapun dalam pemerintahan, Wan Azizah selain menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, juga mengemban tugas sebagai Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pembangunan Masyarakat.

Di saat bersamaan, sumber itu juga menerangkan Menteri Ekonomi Azmin Ali yang juga Wakil Presiden PKR dipecat oleh Anwar.

Begitu juga dengan Menteri Perumahan dan Pemerintahan Lokal Zuraida Kamaruddin, notabene tangan kanan Azmin Ali, juga terdepak.

Baca Juga: Misterius, Mulut Wanita Ini Ditumbuhi Rambut yang Merambat sampai Dagu dan Leher, Ternyata Ada Sel-sel Rambut yang Aktif di Mulutnya, Kok Bisa?

Dalam unggahan di Facebook, Presiden Bersatu an Sri Muhyiddin Yassin mengumumkan mereka keluar dari Pakatan setelah menggelar pertemuan bersama petinggi senior.

Dia menuturkan dalam pertemuan tersebut, mereka menyepakati keluar, begitu juga dengan anggota Bersatu yang masih ada di parlemen.

"Seluruh anggota sudah menandatangani deklarasi bahwa mereka melanjutkan dukungan bagi Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia," ujar Muhyiddin.

Sebelumnya, Dr M, julukan Mahathir, menyerahkan surat kepada Raja Malay Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Senin siang waktu setempat.

Kabar tersebut muncul setelah Bersatu secara mengejutkan bertemu perwakilan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS).

Baca Juga: Ngeyel Tak Mau Turuti Perintah Pembina Setelah Tahu Kondisi Air, Siswi SMPN 1 Turi Selamat dari Tragedi Susur Sungai Sempor

Pembentukan koalisi baru berarti bubarnya koalisi berkuasa Pakatan Harapan serta batalnya kesepakatan transisi kekuasaan antara Mahathir dengan politisi senior Anwar Ibrahim.

Seperti diketahui, Pakatan Harapan telah sepakat Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020.

Ardi Priyatno Utomo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir Mundur, Istri Anwar Ibrahim Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama"

Artikel Terkait