Seolah wabah seganas virus corona tak mampu mengalahkan kesenangan mereka untuk menikmati hewan-hewan liar itu.
Bahwa ditemukannya orang yang terinfeksi virus ini setelah pergi ke pasar hewan tidak terlalu mempengaruhi mereka.
Juga kematian lebih dari 1.600 orang di China karena virus ini.
Ya, mungkin itu semua tidak cukup untuk mengubah selera atau bahkan sikap yang berakar dalam budaya dan sejarah negara tersebut untuk urusan yang satu ini.
Seorang pensiunan peneliti zoologi di Akademik Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Wang Song, mengatakan bahwa di mata banyak orang ada anggapan bahwa hewan-hewan itu hidup untuk manusia, bukan untuk berbagi bumi saja.
"Di mata banyak orang, binatang hidup untuk manusia, tidak berbagi bumi dengan manusia," katanya.
Meski sedikit melegakan bahwa tidak semua orang di negara tersebut 'ngeyel' tetap menikmati hewan liar.
Source | : | asiaone.com |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR