"Saya ingin menjual begitu pelarangan dicabut," kata Gong Jian, yang menjalankan toko margasatwa online dan mengoperasikan toko di wilayah otonomi Mongolia Dalam, China.
Gong Jian, dan para pedagang lainnya mungkin tak rela kehilangan keuntungan dari pasar yang begitu menjanjikan ini.
"Orang-orang suka membeli satwa liar. Mereka membeli sendiri untuk dimakan atau diberikan sebagai hadiah," kata Gong Jian.
Pada akhirnya Gong Jian memilih untuk menyimpan buaya dan daging ruda ke dalam freezer.
Meski dengan berat hati dia harus membunuh semua burung puyuh yang telah dikembangbiakan olehnya.
Disebut bahwa skala penumpasan yang dilakukan polisi China telah menjaring hampir 40.000 hewan, termasuk tupai, musang, dan babi hutan.
Jumlah tersebut meunjukkan bahwa selera China untuk makan satwa liar dan menggunakan bagian-bagian hewan untuk tujuan pengobatan tidak mungkin hilang dalam semalam.
Bahkan, ketika virus corona terus memakan korban di seluruh dunia.
Source | : | asiaone.com |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR