Tingginya dapat mencapai 27 meter, dengan diameter batang 70 cm. Kayunya memang tidak begitu kuat, hanya termasuk Klas Kuat III dan Klas Awet II, berarti satu tingkat di bawah Jati.
BACA JUGA:Berawal dari Getah Pohon Sampai Bisa Mengurangi Ketegangan, Inilah Sejarah Permen Karet
Agak jarang terdapat, tumbuhnya 1 — 600 meter di atas permukaan laut.
Sebagaimana halnya pada pohon-pohon lain, keluarga pohon Dillenia ini mempunyai sifat-sifat tersendiri yang menyebabkan dia dikelompokkan dalam satu Famili.
Dan sifat-sifat khas inilah yang menyebabkan pula bahwa dia bisa “menangis".
Konon, kayu Dillenia ini mempunyai serat-serat memanjang yang katanya tak putus-putus dari bawah sampai ke ujung batang, dengan dinding-dinding serat yang agak “alot".
Adanya pengisapan zat makanan dari daun yang agak kuat, serta tekanan akar yang relatif sangat kuat juga, menyebabkan bahwa tekanan udara di dalam serat-serat (berupa pembuluh-pembuluh) tadi lebih besar dari pada tekanan udara di sekitarnya.
Tentang penyebab tekanan udara yang lebih besar ini sampai sekarang pendapat para ahli masih berbeda-beda. Tapi yang jelas, memang demikianlah adanya.
Tekanan udara ini akan lebih besar lagi kalau cuaca agak panas, karena dengan adanya cuaca panas ini menyebabkan tekanan udara di sekeliling agak berkurang.
Kalau suatu saat pohon ini dilukai, misalnya ditebang atau dicongkel-congkel dengan pisau lipat, maka pembuluh-pembuluh tadi akan terluka dan putus-putus.
BACA JUGA: Jika Pohon Tetangga Masuk ke Pekarangan, Ini yang Boleh Kita Lakukan Tanpa Takut Tuntutan Hukum
Udara di dalam batang akan menekan keluar, tetapi karena Iubang-lubang pembuluh yang sangat sempit, akan timbullah bunyi mendesis yang terus menerus, sampai tekanan udara di dalam kayu sama dengan tekanan udara luar.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR