Advertorial
Intisari-Online.com - Cara menurunkan panas adalah salah satu hal yang perlu diketahui oleh para ibu.
Seorang bayi mungkin akan mengalami demam karena berbagai hal, terlebih karena sistem imunnya yang masih lemah.
Salah satu momen yang bisa membuat bayi mengalami demam yaitu setelah diimunisasi.
Memang tidak selalu demikian, setiap bayi bisa menunjukkan respon berbeda.
Namun, tak jarang para ibu yang belum mengetahui hal tersebut menjadi panik.
Ya, demam bisa merupakan respon alami bayi terhadap tindakan imunisasi.
Imunisasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk melindungi tubuh dari penyakit berbahaya, dilakukan sebelum penyakit tersebut membuat kontak dengan kita.
Jadi imunisasi merupakan upaya pencegahan. Dilakukan dengan memasukkan vaksin yang sudah jinak ke dalam tubuh.
Tubuh sengaja disetting seperti terserang suatu penyakit, sehingga ia akan memproduksi sebuah respon imun dengan cara yang sama seperti ketika tubuh sedang terkena penyakit.
Tetapi hal itu terjadi tanpa tubuh menunjukkan gejala penyakit.
Sementara itu, demam pada bayi setelah diimunisasi bisa jadi merupakan respon imun yang tengah membentuk sistem pertahanannya, sehingga bisa terbilang wajar.
Bukan hanya demam, bisa jadi tubuh si kecil memberikan respon lain berupa gatal atau nyeri pda bekas suntikan.
Para ibu bisa tetap tenang sambil menerapkan cara menurunkan panas pada anak.
Berikut cara menurunkan panas bayi setelah diimunisasi:
1. Lebih sering memberikan ASI
Bagi anak yang masih menyusui, cara ini bisa dilakukan oleh para ibu.
Pemberian ASI yang lebih sering kepada anak bisa meringankan demam yang dialaminya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Pediatrics menunjukkan bahwa anak yang diberi ASI eksklusif lebih sedikit mengalami demam setelah imunisasi, dilansir dari Hellosehat.
2. Berikan si kecil lebih banyak cairan
Selain asi, bisa juga diberikan sumber cairan lain, seperit buah.
Jika si kecil sudah tak lagi minum ASI, buah-buahan juga bisa menjadi alternatif agar si kecil tetap tercukupi kebutuhan cairannya.
Buah-buahan berair seperti semangka, jeruk, strawberry bisa menjadi pilihan yang tepat.
3. Mengompres air hangat
Cara ini mungkin sudah sering para ibu lihat sehingga terkesan kuno.
Namun memang cara ini bisa diandalkan saat si kecil demam.
Hanya dibutuhkan handuk dan air hangat, kemudian tempelkan ke kepala, juga bisa ke bagian tubuh anak lainnya.
4. Pakaikan baju tipis, tapi pastikan anak tidak kedinginan
Selain mengompres air hangat, ibu juga perlu melepaskan sebagian besar pakaian atau membuat anak mengenakan baju tipis saja.
Pastikan juga baju yang dikenakan di kecil berbahan menyerap keringat dan membuatnya nyaman.
Jangan malah membungkus anak dengan selimut tebal ya.
5. Coba berikan obat demam
Saat panas anak berada di antara 38-38,9 derajat C, Anda bisa coba memberikannya obat penurun demam seperti paracetamol dan ibuprofen.
Jika tidak yakin, Anda bisa mengonsultasikannya dengan dokter secara online.
Kini telah banyak tempat konsultasi online yang bisa dimanfaatkan bukan?
Meski demam setelah diimunisasi cukup umum terjadi, namun para ibu tetap harus waspada.
Lalu, kapan harus waspada?
Sebaiknya Anda segera membawa si kecil ke rumah sakit ketika panasnya justru menjadi lebih tinggi dari 40 derajat C.
Selain itu, jika anak menangis lebih dari tiga jam pada satu waktu, detak jantung tidak teratur, menjadi lesu, kantuk berlebihan, dan mengalami kejang karena demamnya yang tinggi, segera juga bawa anak ke dokter.