Advertorial

Penyanyi Meghan Trainor Akui Alami Gangguan Mental, Apakah Berbahaya? Begini Penjelasan Tentang Gangguan Mental

Mentari DP

Penulis

Setelah kariernya melejit, Meghan Trainor mengaku mengalami gangguan mental. Tepatnya setelah kariernya melejit.
Setelah kariernya melejit, Meghan Trainor mengaku mengalami gangguan mental. Tepatnya setelah kariernya melejit.

Intisari-Online.com - Siapa yang tidak kenal penyanyiMeghan Trainor?

Salah satu penyanyi papan atas dunia ini telah memenangkan banyak penghargaan

MisalnyaGrammy Award 2016 untuk artis baru terbaik.

Namun dibalik itu semua, Meghan mengaku mengalami gangguan mental. Tepatnya setelah kariernya melejit.

Baca Juga: Putri Karen Pooroe Tewas Karena Jatuh dari Balkon Apartemen Lantai 6: Awas, Kelalaian yang Mengakibatkan Kematian Bisa Dipidana Loh

Meghan mengatakan, ia merasakan tekanan luar biasa saat itu.

Hal itu mampu menekan kesehatan mental dan suaranya, yang akhirnya mengarah pada kualitas vokal yang menurun.

"Saya akhirnya pingsan secara fisik dan emosional,” ucap Meghan.

Kini,Meghan mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan seorang psikolog yang telah meresepkan dua obat untuknya.

Gangguan mental umum diderita beberapa orang. Khususnya mereka yang punya popularitas tinggi.

Tapi apakah gangguan mental berbahaya?

Baca Juga: Ingin Bersihkan Paru-paru Perokok? Minum Saja Ramuan Rahasia Ini, Dijamin Ampuh Hilangkan Nikotin dalam Sekejap!

Perlu diingat bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi aspek kehidupan kita sehari-hari.

Sebab ini mencakup kemampuan seseorang untuk menikmati hidup.

Kesehatan mental sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara aktivitas kehidupan dan upaya untuk mencapai ketahanan psikologis.

WHO menekankan bahwa kesehatan mental bukan hanya tidak adanya gangguan mental.

Menurut para ahli, kita semua memiliki potensi untuk mengalami masalah kesehatan mental, tidak peduli berapa usia kita, jenis kelamin, status sosial, atau dari kelompok etnis mana kita berasal.

Jenis-jenis gangguan kesehatan mental

Jenis penyakit mental yang paling umum adalah gangguan kecemasan, gangguan mood, dan gangguan skizofrenia.

Secara rinci, berikut jenis-jenis gangguan kesehatan mental:

1. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan adalah jenis penyakit mental yang paling umum.

Orang yang mengalami kondisi ini biasanya memiliki ketakutan atau kecemasan parah, yang terkait dengan objek atau situasi tertentu.

Baca Juga: Viral Wanita Antar Suaminya Menikah Lagi: Ternyata Wanita yang Alami Poligami Sering Menderita Emosi Negatif

Kebanyakan orang dengan gangguan kecemasan akan berusaha menghindari paparan terhadap apa pun yang memicu kecemasan mereka.

Contoh-contoh gangguan kecemasan meliputi:

- Gangguan panik.

Penderita biasanya mengalami teror melumpuhkan yang tiba-tiba atau perasaan akan segera terjadi bencana.

- Fobia.

Ada banyak jenis fobia, antara lain fobia sederhana di mana penderita biasanya mengalami ketakutan yang tidak proporsional terhadap objek dan fobia sosial yang menyebabkan penderita takut menjadi subyek penilaian orang lain.

2. Gangguan mood

Gangguan ini juga dikenal sebagai gangguan afektif atau gangguan depresi.

Pasien dengan kondisi ini memiliki perubahan suasana hati yang signifikan, umumnya melibatkan mania (kegembiraan) atau depresi.

Contoh-contoh gangguan mood meliputi:

- Depresi berat.

Penderita biasanya tidak lagi tertarik dan tidak menikmati aktivitas dan acara yang sebelumnya mereka sukai.

Ada periode kesedihan yang ekstrem atau berkepanjangan.

Baca Juga: Kasus Pria yang Cekik hingga Ancam Seorang Polisi: Ini Hukuman Bagi yang Memukul Poiisi Saat Bertugas

- Bipolar.

Gangguan ini sebelumnya dikenal sebagai penyakit manik-depresi, atau depresi manik.

Penderita biasanya beralih dari episode euforia (mania) ke depresi (putus asa).

- Depresi persisten.

Gangguan ini sebelumnya dikenal sebagai distrofiia dan merupakan depresi kronis ringan (jangka panjang).

Penderita biasanya memiliki gejala yang mirip dengan depresi berat tetapi pada tingkat yang lebih rendah.

- Gangguan skizofrenia

Gangguan ini adalah kondisi yang sangat kompleks. Skizofrenia biasanya dimulai antara usia 15 dan 25 tahun.

Individu memiliki pikiran yang tampak terpecah-pecah juga kesulitan memproses informasi.

Skizofrenia memiliki gejala negatif dan positif. Gejala positif termasuk delusi, gangguan pikiran, dan halusinasi.

Gejala negatif termasuk penarikan diri, kurangnya motivasi, dan suasana hati yang datar atau tidak pantas.

(Ariska Puspita Anggraini)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mengenal Jenis dan Gangguan Kesehatan Mental")

Baca Juga: Ternyata Virus Bisa Jadi Penyebab Kanker, Virus Apa Saja? Ini 3 Virus di Antaranya, Tak Ada Virus Corona!

Artikel Terkait