Advertorial
Intisari-Online.com- Ada kebiasaan yang disepelekan tetap dilakukan oleh pengemudi, padahal bersifat tidak aman.
Berdalih karena sudah menjadi kebiasaan, kadang pengemudi tidak sadar kalau hal tersebut bisa membahayakan.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC) di Depok, mengatakan, kebiasaan seperti menginjak pedal kopling ketika jalan menurun, kaki selalu menempel di pedal kopling, dan menggenggam setir yang tidak aman.
“Menginjak pedal kopling ketika turunan tidak sesuai dengar standar yang aman. Perilaku tersebut bisa menyebabkan mobil turun dengan kecepatan yang tidak bisa dikontrol pengemudi,” kata Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca Juga: Penasaran Siapa Saja yang Menguntit Instagram Anda? Begini Cara Mudah Mengeceknya Tanpa Aplikasi
Masih tentang pedal kopling, Marcell mengatakan, kalau kaki yang selalu menempel pada pedal kopling juga kebiasaan yang salah.
Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh pengemudi yang takut mesinnya mati, padahal justru membuat kampas kopling cepat aus dan kaki pengemudi cepat pegal.
Cara memegang setir juga ada caranya.
Sebaiknya tidak menggunakan hanya satu tangan untuk mengolah setir, itu kebiasaan yang salah dan membahayakan.
Baca Juga: Ini 9 Manfaat Buah Mangga untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Mencegah Anemia
Selain itu tangan tidak boleh menggenggam setir.
“Kalau setir dibayangkan seperti jam, letakkan tangan kanan di jam tiga dan tangan kiri di jam sembilan dengan ibu jari tidak menggenggam setir.
Mengapa, karena ketika airbag mengembang, tidak melukai jempol pengemudi,” ucap Marcell.
Pada kesempatan yang berbeda, Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menambahkan, di beberapa daerah, masih ada salah kaprah penggunaan lampu hazard sebagai indikator untuk berjalan lurus di persimpangan.
“Penggunaan lampu hazard sebagai indikator jalan lurus masih digunakan di beberapa daerah. Tentu saja salah kaprah, jika dilakukan malah membuat bingung pengendara lainnya dan bisa menyebabkan kecelakaan,” ujar Jusri.
Kesalahan
Melakukan sejumlah kesalahan seakan menjadi hal yang lazim bagi pengemudi pemula.
Namun ada hal yang harus diperhatikan agar tidak mengakibatkan kesalahan yang fatal.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana angkat bicara.
Menurut Sony kesalahan pengemudi pemula adalah kurangnya pemahaman tentang kendaraan dan operasional.
Baca Juga: Waspadai Gejala Stroke Ringan, Salah Satunya Sulit Berkonsentrasi
"Pengemudi pemula biasanya melakukan injak pedal tidak lembut, sering slip pedal gas dan kopling (untuk mobil manual). Sehingga kendaraan bergerak tersendat bahkan terkadang responnya lama," jelas Sony kepada Kompas.com, Senin (27/01/2020).
Sony melanjutkan, hal yang paling berbahaya saat pengereman, biasanya terjadi pada mobil matik.
"Pengemudi sering melakukan pengereman mendadak. Ini kerap terjadi pada mobil matik," lanjut Sony.
Pengemudi pemula juga kurang sensitif dalam membaca putaran mesin (RPM). Hal ini membuat perpindahan gear di RPM tinggi atau tidak konsisten, yang bisa berefek pada konsumsi bahan bakar.
Baca Juga: Waspadai Gejala Stroke Ringan, Salah Satunya Sulit Berkonsentrasi
Menurut Sony, kesalahan yang paling awam dilakukan oleh pengemudi pemula adalah menentukan posisi kendaraan dan ruang imajiner di depan jalan yang belum akurat, sehingga sering menyerempet sesuatu yang ada di dekat mobil.
Muhammad Fathan Radityasani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebiasaan Salah Pengemudi yang Masih Disepelekan Ketika Menyetir"