Jurnal Kesehatan The Lancet pada 24 Januari menulis jika dari satu kasus klinis, 13 dari 41 infeksi tidak berkaitan dengan pasar tersebut.
Pasien pertama tunjukkan gejala pada 1 Desember 2019, artinya infeksinya terjadi pada November 2019 mengingat periode inkubasinya diberi waktu 2 minggu.
Peneliti katakan virus dapat menyebar di Wuhan sebelum pasien di pasar tersebut ditemukan.
Genom virus sudah diurutkan tetapi peneliti masih tidak yakin apakah memang berasal dari kelelawar atau ular.
Juga, bukan mengenai dagingnya yang dimakan, tetapi bagaimana mereka memasaknya dan pengolahan higienis saat makanan disiapkan.
"Chef adalah penyandang resiko terbesar," ujngkap spesialis penyakit infeksi Leong Hoe Nam yang dulu pernah menangani kasus SARS.
Leong sebut siapa saja dapat diserang virus dari hewan.
"Ini adalah kasus orang bertemu virus yang salah pada waktu yang salah. Dapat terjadi pada siapa saja yang sedang mempelajari virus, atau bertemu kelelawar di waktu yang tidak tepat," ujarnya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR