Negara yang dimaksud adalah Thailand, yang justru jadi tempat Byun Hui Soo melakukan operasi plastik untuk berganti kelamin.
Ya, di negara yang bisa dibilang sebagai pusat operasi transgender terbesar di dunia tersebut, para transgender atau yang lebih dikenal sebagai ladyboy justru diperlakukan diskriminatif.
Setidaknya jika merujuk di dunia militer, khususnya saat para transgender tersebut menjalani wajib militer.
Di sana, Anda akan melihat sekelompok ladyboy tampak duduk dibalut pakaian wanita dibelakang barisan pria.
Mereka menunggu petugas militer memanggil nama mereka, memutuskan mereka harus menjalani wajib militer atau tidak.
"Aku dilahirkan laki-laki, jadi aku harus ada di sini, seperti tugas panggilan," kata Kanphitcha Sungsuk salah seorang ladyboy dilansir dari nbcnews.com.
Meski toleransi terhadap gay dan trasngender tinggi, para ladyboy banyak yang mengeluh lantaran mereka merasa hanya diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.
Belum lagi, ketika masuk di usia 21 tahun, mimpi buruk harus mengikuti wajib militer mereka hadapi.
KOMENTAR