Advertorial
Intisari-Online.com -Melansir Space Alert, Rabu (15/1/2020), sebuah penelitian intensif yang paling mungkin menunjukkan bentuk partikel hantu, membuka jalan untuk spekulasi yang lebih eksotis dari sinyal tersebut.
Berdasarkan data yang dikumpulkan sepanjang tujuh tahun percobaan IceCube yang memburu neutrino.
Akhirnya, tim peneliti dari seluruh dunia dipaksa untuk mengakui penjelasan konvensional dari lemahnya hasil penemuan itu.
Neutrino adalah salah satu bagian model standar dari partikel fundamental.
Tidak seperti elektron, mereka memiliki massa yang sangat kecil.
Peneliti mencoba menangkap kilasan langka neutrino yang menabrak molekul air beku.
Observatorium IceCube menggunakan seperangkat alat penangkap cahaya sensitif yang terkubur di bawah es Antartika.
Selama hampir satu dekade, alat ini telah merekam ratusan kilat per hari.
Alat ini juga telah membangun basis data informasi yang luas tentang arah dan energi neutrino yang membanjiri Bumi.
ANITA tangkap kilasan partikel energetik Dari ketinggian hampir 40 kilometer di atas Antartika, balon helium digantung, dan ditempatkan Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA) milik Badan Antariksa Amerika (NASA).
Alat ini menangkap isyarat neutrino dengan energi sangat tinggi yang menabrak atom di atmosfer.
Partikel hantu berupa sinyal neutrino berenergi tinggi yang terdeteksi oleh fisikawan, belum dapat dijelaskan secara rinci.
Dalam beberapa penerbangan pertamanya selama bebarapa tahun terakhir, ANITA telah berhasil melihat sejumlah kilasan partikel energetik.
Anehnya, dua sinyal datang bukan dari langit di atasnya, tetapi dari Bumi.
Sedangkan neutrino dari Matahari, tidak terlalu mengejutkan.
Akan tetapi jenis energi yang dicatata ANITA, neutrino menjadi nyata.
Neutrino itu bergabung dengan atom-atom di planet ini pada tingkat yan jauh lebih tinggi, sehingga hanya sedikit yang tidak tersentuh.
"Secara umum, neutrino adalah partikel yang sulit ditangkap atau (partikel) hantu, karena kemampuannya yang luar biasa saat melewati material tanpa menabrak sesuatu," ujar astrofisikawan Alex Pizzuto dari University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat.
Neutrino berenergi tinggi cenderung lahir dalam interaksi antara sinar kosmik dan inti atom, sebelum diberikan dorongan medan magnet yang kuat di dalam kosmos.
Karena itu, para peneliti menyusun statistik tentang berapa banyak neutrino berenergi tinggi yang diperlukan agar dapat ditangkap ANITA.
Pizzuto menambahkan analisis yang dilakukan timnya mengesampingkan penjelasan astrofisika model standar yang tersisa dari anomali peristiwa yang ditangkap ANITA.
Kendati demikian, upaya mencari tahu misteri partikel tersebut masih dalam pengembangan.
IceCube dan ANITA tidak diragukan lagi dalam upaya mencari lebih banyak partikel hantu berenergi tinggi, dengan harapan mendorong batasan fisika.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Eksperimen Antartika Ungkap Partikel Hantu, Peneliti Pakai Alat ini"