Advertorial

Penjaga Kamar Mayat Ini Bangga Mengakui Telah Berhubungan Intim dengan 100 Mayat, Awalnya Mengaku Untuk Latihan, Lama-lama Malah Ketagihan, 'Aku Bisa Memuaskan Diriku'

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Bagi seorang pria bernama Skarkur Lucas ini, baginya mayat justru menjadi daya tarik seksual yang nyata.
Bagi seorang pria bernama Skarkur Lucas ini, baginya mayat justru menjadi daya tarik seksual yang nyata.

Intisari-online.com - Pikiran tentang kematian biasanya akan menghasilkan rasa takut dan ketidakpastian, bahkan di antara orang-orang yang paling berani sekalipun.

Pekerja kamar myat misalnya, mereka cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep kematian.

Karena mereka bekerja dikelilingi oleh mayat, sementara itu mayat dikeramatkan bagi sebagian besar banyak orang lain.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi seorang pria bernama Skarkur Lucas ini, baginya mayat justru menjadi daya tarik seksual yang nyata.

Baca Juga: Hati-hati! Kendaraan Korban Bencana atau Kecelakaan juga Bisa Berubah jadi Bodong dan Tak Bisa Diaktifkan Lagi, Jika Dinilai Ini oleh Petugas

Kisah tentang Lucas Skarkur sempat heboh pada 2015 silam, diwartakan oleh Daily Mail, Lucas dengan bangga mengakui perbuatannya di depan layar TV.

Lucas pada waktu itu adalah seorang penjaga kamar mayat di Rumah Sakit Pendidikan Korle Bu di Kota Accra Ghana, yang diwawancarai di depan stasiun televisi Adom TV.

Dalam pengakuannya dia telah berhubungan intim dengan mayat wanita "berkali-kali" dan mengklaim tindakan necrophilia itu adalah bagian dari pelatihan kerja.

"Itu adalah pelatihan, kamu harus melakukannya, karena sekali melakukannya akan membuatnya tidak takut," katanya dalam wawancara itu.

Baca Juga: Setelah Meninggal Ternyata Manusia Masih Bisa Menyadari Kematiaannya, Begini Penjelasannnya Secara Ilmiah

"Bekerja dengan mayat adalah bakat yang diberikan Tuhan kepadaku," imbuhnya.

"Aku bersama mayat yang mati setiap saat, setiap hari, dan seolah-olah saya dengan orang lain," jelas Lucas.

Sebenarnya, bosnya mengatakan hal itu pada Lucas namun mungkin disalahartikan olehnya.

Bosanya mengatakan bahwa tidur dengan mayat akan membuatnya tidak takut lagi dengan mereka.

Tidur dalam artinya adalah, berada di sebelah mereka, bukan berarti harus berhubungan intim dengan mayat mereka.

Meski demikian, Lucas mengakui tidakannya karena merasa pekerjaannya tidak sehat.

Baca Juga: Sering Dilakukan saat Lampu Merah, Menaruh Tuas Transmisi Otomatis di Posisi Ini Ternyata Bisa Mengancam Keselamatan, Simak Langkah Terbaik Untuk Keselamatan Anda

Banyak wanita menjauhinya karena pekerjaannya, oleh karena itu dia melampiaskan hasrat seksualnya kepada para mayat itu.

"Saya ingin menikah tetapi gadis-gadis itu mengatakan saya pria mayat," katanya kepada stasiun televisi kedua, Adom TV.

"Aku bisa memuaskan diriku (di kamar jenazah) karena gadis-gadis tidak mau (berkencan) denganku di luar," tambahnya.

Lucas telah dipecat oleh majikannya dan mengklaim bahwa dia sedang diburu oleh polisi.

Selama menjadi penjaga kamar mayat dia mengaku telah tidur setidaknya dengan 100 mayat, lapor Standardmedia.

Saat dia ditanya tentang kesehataan mentalnya, Lucas menjawab bahwa dia baik-baik saja.

"Saya baik-baik saja, saya baik-baik saja, Tuan," dia bersikeras.

Baca Juga: Baru 5 Bulan Menikah Istri Habiskan Rp12 Miliar, Setelah Suaminya Bagkrut, Istrinya Minta Cerai Karena Suaminya Sudah Miskin, Sembari Mengatakan 'Saya Tidak Tertarik dengan Pria Miskin'

Kondisi seperti ketagihan berhubungan intim dengan mayat ini secara ilmiah disebut dengan Necrophilia.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnalThe Bulletin dari American Academy of Psychiatryand the Lawmenemukan lebih banyak orang menggunakan mayat untuk kesenangan seksual dalam 122 kasus yang diulas.

Lebih dari setengah dari orang-orang ini bekerja di kamar mayat atau beberapa aspek industri pemakaman.

Ini menunjukkan bahwa nekrofilia sering memilih pekerjaan yang membuat mereka berhubungan dengan mayat.

Drs Jonathan Rosman dan Phillip Resnick mengatakan sebagian besar studi ini nekrofil adalah heteroseksual, meski setengah nerkrofil yang membunuh adalah gay.

Dalam sekitar 60 persen ada gangguan kepribadian yang didiagnosis, dengan 10 persen menjadi psikotik.

Ketertarikan nercrofilia dengan orang mati juga bisa menjadi cara mengubah rasa takut menjadi keinginan untuk bisa menguasai kematian.

Artikel Terkait