Israel sendiri merupakan sekutu terdekat AS di kawasan Timur Tengah.
Ancaman-ancaman itulah yang dinilai Mutiah melatarbelakangi keputusan Trump untuk menarik diri dari potensi perang dengan Iran.
Meski demikian, Mutiah menganggap potensi terjadinya Perang Dunia 3 yang selama ini mencuat setelah memanasnya hubungan Iran-AS, sangat kecil.
Sebelumnya, Iran disebut menembakkan 22 rudal ke markas pasukan AS di Irak, dan mengklaim telah menewaskan 80 orang Amerika.
Teheran melancarkan serangan di Pangkalan Udara Ain al-Assad dan markas di Irbil masing-masing pukul 01.45 dan 02.15 waktu setempat.
Sumber militer Irak mengungkapkan dua dari 17 rudal Iran yang menargetkan markas pasukan AS di Ain al-Assad tidak mencapai sasaran.
Sementara lima rudal yang diluncurkan ke Irbil menyasar markas koalisi internasional, dilansir Al Jazeera Rabu (8/1/2020).
Media Iran mengutip Garda Revolusi dikutip AFP memberitakan, sebanyak 80 orang Amerika tewas dalam serangan tersebut.
Tapi dalam konferensi pers, presiden berusia 73 tahun itu mengatakan, tidak ada pasukan AS yang terluka akibat hantaman rudal balistik di Ain al-Assad dan Irbil.
Hanya saja, dia mundur dari kemungkinan terjadinya perang dengan tak mengumumkan operasi balasan.
Dia kemudian menambahkan, konfrontasi kedua belah pihak bisa dicegah dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dipunyai AS.
"Fakta bahwa kami mempunyai peralatan militer yang mumpuni, bukan berarti kami harus menggunakannya," ujar Trump.
(Ahmad Naufal Dzulfaroh)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Balik Sikap Trump yang Akhirnya Pilih Menarik Diri dari Peluang Perang dengan Iran...")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR