Advertorial

Awalnya Ibunya Curiga Anaknya 7 Tahun Mencuri Karena Punya Uang Saku Banyak, Begitu Mengetahui Kebenarannya Sang Ibu Terharu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Namun, jika tiba-tiba anak usia 7 tahun memiliki uang lebih banyak dari uang saku yang diberikan orang tuanya, tentu mencurigakan.
Namun, jika tiba-tiba anak usia 7 tahun memiliki uang lebih banyak dari uang saku yang diberikan orang tuanya, tentu mencurigakan.

Intisari-online.com - Biasanya anak-anak berusia 7 tahun masih membutuhkan uang saku dari orang tuanya.

Jadi sudah bisa dipastikan jika dia banyak sedikitnya jajannya ditentukan dari uang saku yang diberikan orang tuanya.

Namun, jika tiba-tiba anak usia 7 tahun memiliki uang lebih banyak dari uang saku yang diberikan orang tuanya.

Tentu saja itu akan menimbulkan kecurigaan, dari mana asal uang itu.

Baca Juga: Pantas Saja Jadi Sasaran Pembunuhan, Ternyata Amerika Menyimpan Ketakutan Besar Jika Soleimani Masih Hidup, Ali Khamenei: 'Kehilangan Jenderal Tercinta Itu Pahit'

Hal itulah yang sepertinya di rasakan oleh seorang ibu asal Sabah Malaysia bernama Puan Hasmi Samsudin ini.

Suatu ketika dia curiga pada anaknya bernamaQaiser Rifqi Martin yang diberi uang saku hanya 2 Ringgit (Rp6 ribu) tetapi pulang membawa 4 Ringgit (Rp13 ribu).

Uniknya anak tersebut dari hari keduas sekolahnya meminta celengan pada ibunya.

Menurut Asia One Rabu (8/1/20) sang ibu lantas menaruh curiga pada anaknya, jangan-jangan uang itu adalah hasil curian.

Baca Juga: Seret Sapi Tetangganya ke Semak-semak, Seorang Pensiunan 68 Tahun Kemudian Lakukan Hal Menjijikkan Ini, 'Saya Melakukannya untuk Kesenangan'

Namun, sang ibu segera menyelidikinya dan akhirnya menemukan kebenaran yang mengejutkan.

Ternyata selama ini anaknya yang berusia 7 tahun itu memiliki usaha sampingan yang tak pernah ia duga.

Qaser menghasilkan uang tambahan dengan menjual belalang kepada teman-temannya.

Namun, itu tidak cukup untuk mengidarkan dirinya dari kemarahan ibunya.

Karena alih-alih menghabiskan waktu untuk belajar di sekolah.

Justru Qaser lebih sibuk menghabiskan waktu di sekolah untuk menjual belalang.

Baca Juga: Selain Kemampuan Militer dan Senjata yang Mematikan, Pilihan Iran untuk Membalaskan Dendam Soleimani Rupanya Masih Sangat Banyak, Termasuk Membangkitkan ISIS

Kisah itu akhinya diposting oleh Hasmi di media sosialnya Facebook, dia menulis:

"Siswa sekolah baru, hanya 2 hari sekolah kemudian anak saya sudah belajar segala macam hal, saya memberinya uang saku RM2, ia kembali dengan RM4."

Putraku: Bu, di mana celengan saya?

Saya: Mengapa Anda menginginkan celengan?

Anak saya: Saya ingin menghemat uang.

Saya: Dari mana Anda mendapatkan uang itu?

Anak saya: Anda memberikannya kepada saya sebelumnya.

Saya: Saya memberi Anda RM2, mengapa RM4? Apakah Anda mengambil uang teman Anda?

Anak saya: Saya tidak mengambil uang teman saya, saya menjual beberapa belalang.

Baca Juga: Tak Hanya Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III, Ini Dampak Ketegangan Iran-AS pada Ekonomi Indonesia

"Saya mengirim putra saya ke sekolah untuk belajar, bukan menjual belalang.Tanpa alasan dia menerima pukulan dariku."

Hasmi kesal karena anaknya selama jam istirahat justru sibuk menangkan belalang, dan tidak menggunakan uang sakunya untuk makan.

Namun, dia mengakui bahwa anaknya sangay cerdas untuk anak usia 7 tahun, sudah bisa memikirkan mencari uang sendiri.

Padahal anak sesusianya mungkin belum berpikir untuk menabung.

Artikel Terkait