Namun, terbunuhnya Jenderal Soleimani telah membawa konfrontasi keduanya ke level baru.
Pasalnya, Jenderal Soleimani adalah dalang strategi Iran mempertahankan Timur Tengah dan berperan penting mengirim pasukan kekuatan Iran di seluruh wilayah Timur Tengah.
Terhadap banyak tokoh politik di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman, dia merupakan pimpinan penting, selain menjadi pihak Iran paling penting di seluruh wilayah juga sangat kuat dan tokoh populer di Iran.
Pembalasan dendam membuat beberapa pihak khawatir harga minyak akan meningkat drastis pada hari Senin, dan stok pasar mata uang Amerika akan jatuh.
Baca Juga: Muncul Penampakan Siluet Tanduk Setan di Tengah Laut, Apa Sebenarnya Itu?
Pembunuhan Soleimani akan berdampak pada berakhirnya kesepakatan nuklir, yang sebelumnya Iran mengumumkan patuh terhadap peraturan tersebut.
Namun pada hari Minggu 5/1/2020, pemerintah Iran menyatakan ia akan menghapus semua pembatasan pada 'produksi, termasuk kapasitas pengembangan' program nuklir.
Tentu ini membunuh prospek perdamaian antara Amerika dan Iran, dan semakin dekat dengan puncak 'tekanan maksimal' melawan 'pertahanan maksimal'.
Dalam konteks militer, Iran tidak dapat menyakiti Amerika tanpa adanya risiko penghancuan total.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR