Profesor Akitoshi Miyashita, pengajar Hubungan Internasional di Universitas Tokyo, menyatakan "pembunuhan telah membuat pihak pemerintah Jepang terkejut dan Abe merasa malu karena dia-lah yang mencoba menjadi mediator dari kedua belah pihak."
Pemerintah Jepang juga telah berada di bawah tekanan Washington setelah berkomitmen memberi unit dalam hubungan koalis mereka di wilayah Timur Tengah.
Meski begitu mereka membatasi keterlibatan mereka menjaga garis pantai.
Hassan Rowhani, presiden iran, telah sampai di Tokyo pada 20 Desember 2019 silam untuk berbincang dengan Abe, dan menjadi pemimpin Iran pertama yang mengunjungi Jepang selama 2 dekade saat Perdana Menteri Jepang berusaha menjadi pereda ketegangan kedua negara tersebut.
"Abe tidak diberitahu tentang serangan tersebut sehingga dia sampai kehilangan muka akibat hal ini," ujar Miyashita.
"Namun sekarang, tidak banyak yang dapat dilakukan.
"Abe berniat untuk mengirim kapal perang ke Timur Tengah dan kulihat tidak ada perubahan rencana, tetapi mungkin saja mereka berpikir ulang jika personil kapal perang atau pihak sipil Jepang terbunuh," tambahnya.
Jeff Kingston, pimpinan Studi Asia di kampus Universitas Temple, setuju jika pengiriman akan tetap dilakukan karena Abe tidak mampu membuat Trump lebih marah lagi.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR