Advertorial

Setelah Sebut PM Jepang 'Dungu Sempurna', kini Pihak Kim Jong-un Sebut Trump 'Orang Tua Yang Tak Sabaran dan Munafik', Ini Pemicunya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Adapun peluncuran "sistem roket berpeluncur ganda super besar" itu disaksikan oleh Pemimpin Kim Jong Un dengan tersenyum.
Adapun peluncuran "sistem roket berpeluncur ganda super besar" itu disaksikan oleh Pemimpin Kim Jong Un dengan tersenyum.

Intisari-Online.com - Korea Utara kembali melontarkan ejekan kepada pemimpin-pemimpin yang berseberangan dengannya.

Sebelumnya, Korea Utara mengejek Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe " dungu sempurna."

Ejekan itu keluar setelah Korut melangsungkan uji coba senjata terbaru, yang bertepatan dengan Hari Raya Thanksgiving di AS. Dalam keterangan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dua "proyektil" ditembakkan menuju ke Laut Jepang, atau Laut Timur.

Abe kemudian menyatakan, yang ditembakkan Pyongyang adalah rudal balistik, di mana negara itu melanggar resolusi PBB.

Baca Juga: Kisah Kopassus Dikepung Oleh Suku Kanibal Papua, Sudah Saling Acungkan Senjata Tapi Hal Mengejutkan Terjadi, Ketika Suku Tersebut Tiba-tiba Serahkan Ini

"Nampaknya Abe adalah satu-satunya idiot dan manusia terbodoh dalam sejarah yang tak bisa membedakan rudal dari sistem roket berpeluncur ganda," rilis KCNA.

"Abe bisa saja bakal melihat rudal balistik tepat di bawah hidungnya.Dia adalah dungu sempurna," lanjut KCNA dikutip AFP Sabtu (30/11/2019).

Adapun peluncuran "sistem roket berpeluncur ganda super besar" itu disaksikan oleh Pemimpin Kim Jong-un dengan tersenyum.

Uji coba senjata pada Kamis (28/11/2019) itu terjadi di tengah buntunya negosiasi denuklirisasi yang dilakukan dengan AS sejak awal 2019.

Baca Juga: Efek Samping Labu Siam: Meski Punya Segudang Manfaat Ajaib, Hati-hati Mengkonsumsi Labu Siam Jika Anda Memiliki Kondisi Ini

Buntunya perundingan terjadi semenjak Kim bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu.

Nah, sekarang giliran Korut melontarkan ejekan kepada Presiden AS Donald Trump.

Diketahui, Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, sudah menggelar tiga kali pertemuan sejak di Singapura Juni 2018 lalu terkait perundingan denuklirisasi.

Baca Juga: Wacana Hukuman Mati Bagi Terpidana Korupsi di Indonesia Ternyata Bisa Dikabulkan DPR dan Pemerintah, Asalkan Syarat Ini Bisa Terpenuhi

Namun dalam pertemuan di Hanoi, Vietnam, akhir Februari 2019, pembicaraan keduanya soal denuklirisasi menjadi buntu.

Sejak saat itu, Pyongyang meminta AS untuk mencoba pendekatan baru sebelum akhir 2019, dan mengancam mereka bisa memilih "jalan lain".

Donald Trump sebelumnya sempat menyiratkan opsi mengerahkan kekuatan militer sama sekali tidak dia kesampingkan.

"Saya bakal sangat terkejut jika mereka (Korut) menunjukkan sikap bermusuhan," tutur Trump pada Sabtu pekan lalu (7/12/2019).

Kim Yong Chol, perwakilan Korea Utara untuk AS, mengecam "kata-kata maupun ekspresi aneh" yang disampaikan Trump.

Pejabat yang kini berposisi Ketua Komite Perdamaian Asia-Pasifik mengejek Trump sebagai "orang tua yang lalai dan sikapnya tak menentu".

"Jika saja dia tidak takjub dengan respons Korea Utara, jelas kami akan jengkel," ujar Kim kepada KCNA via AFP Senin (9/12/2019).

"Secara alamiah, pernyataannya menunjukkan dia adalah orang tua yang tak sabaran. Kami bisa melihat betapa marahnya dia," tuturnya.

Baca Juga: Kisah 49 Selir Raja Narkoba Pablo Escobar yang Berakhir Tragis, Dimutilasi Setelah Berani Lakukan Hal Ini Kepadanya

Dalam pernyataannya, Ri meminta Trump untuk terus memikirkan setiap tindakannya jika dia tak ingin melihat "bencana".

Malah, Pyongyang sudah menegaskan mereka akan kembali menyebut Trump sebagai "orang tua dengan gangguan kecerdasan".

Sumber:Korea Utara: Perdana Menteri Jepang Dungu Sempurna dan Korea Utara Sebut Trump "Orang Tua yang Tak Sabaran"

Artikel Terkait