Intisari-Online.com – Salak yang secara ilmiah disebut Salacca zalacca adalah buah asli Sumatera selatan dan Jawa barat daya serta bagian lain dunia dan milik keluarga Arecaceae.
Buah ini dibudidayakan di daerah lain sebagai tanaman pangan, dan dikunjungi dinaturalisasi di Bali, Lombok, Timor, Malaysia, Maluku dan Sulawesi.
Buah ini tumbuh berkelompok di dasar telapak tangan, dan juga dikenal sebagai buah ular karena kulit bersisik cokelat kemerahan tetapi sebagian mengandung lebih dari madu, asam seperti nanas dan sangat berair.
Buah salak adalah pohon palem yang selalu hijau, sangat berduri, anakan, biasanya tumbuh di dalam rumpun dibuat oleh percabangan lengkap-ikut di pangkal batang.
Baca Juga: Nia Ramadhani Tak Bisa Mengupas Salak, Begini Cara Mudah dan Aman Mengupas Salak
Akarnya dangkal, tidak dalam dan akar baru muncul dari batang segera di bawah mahkota, ruas pendek dan ramai.
Mereka ditemukan tumbuh di dataran rendah tropis lembab. Salak biasanya tumbuh di bawah naungan parsial karena tumbuh dan berkinerja lebih baik dari di bawah sinar matahari penuh.
Salak biasanya dibudidayakan di tanah mineral seperti tanah lempung yang dikeringkan dengan baik, tanah berpasir dan tanah laterit.
Kulit buah dibuat dari banyak sisik coklat hingga coklat, kuning, bersatu, bersisik. Buah di terdiri terdiri dari 3 lobus, masing-masing dengan biji termakan besar.
Baca Juga: Selain Enak Salak Juga Kaya Manfaat, tapi Jangan Pernah Mengonsumsinya Jika Punya 4 Kondisi Ini
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR