Advertorial
Intisari-online.com -Tahun lalu pada 10/12/2018 ditemukan sepasang kaus kaki yang berisi tulang manusia.
Selanjutnya, hal tersebut dibawa ke kepolisian pada 2/1/2019.
Tulang yang diyakini merupakan tulang jari tersebut kemudian diselidiki lebih lanjut.
Pihak kepolisian Essex kemudian memberi laporan seperti ini.
Pihak mereka telah menginvestigasi tulang jari dalam kaus kaki Primark tersebut.
Dilansir dari Guardian, polisi mengatakan jika tulang tersebut tidak berhubungan dengan tindakan kriminal.
"Bisa jadi itu berada dalam kaus kaki ketika dia dibuat di negara produksinya, tetapi hal ini masih belum dapat dikonfirmasi.
"Sepertinya tulangnya bukan hasil kecelakaan dan tidak memiliki kulit atau partikel lain di sekitarnya."
Baca Juga: Jangan Cuci Bahan Makanan Ini Sebelum Dimasak, Apalagi Dimasukkan ke Kulkas!
Polisi juga mengatakan jika ada informasi tambahan, kasus akan dikaji ulang.
Saat tulang tersebut ditemukan, perusahaan Primark mempelajari kasusnya dengan 'sangat serius'.
Mereka bahkan melakukan investigasi di pabrik asal kaus kaki diproduksi.
Diketahui, Primark adalah perusahaan fashion instan.
Baca Juga: Sangat Disarankan Mandi Malam untuk Seseorang yang Mengalami Kondisi Ini, Simak Kata Pakar!
Menjual dari celana dan kaus kaki sampai baju pesta, Primark menjadi perusahaan pakaian terbesar di Inggris.
Kini, Primark mengatakan kasus ini akhirnya ditutup.
Primark menampik jika mereka yang bertanggung jawab terhadap tulang tersebut.
"Kemungkinan besar benda itu diletakkan dalam kaus kaki oleh seorang individu untuk alasan yang tidak jelas.
"Primark sering menjadi korban tindakan seperti ini di masa lalu, dan terbukti jika hal tersebut adalah hoax."
Mengingat sisi kelam bisnis fashion instan, kasus ini sejujurnya tidak mengagetkan.
Sebelumnya, apa itu fashion instan?
Fashion instan adalah suatu bentuk bisnis retail pakaian yang menjual pakaian dengan harga terjangkau dan diproduksi dengan cepat.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Beginilah Nasib Akhir Ponsel-ponsel Bekas yang Sudah Tak Terpakai
Contoh terkenal dari bisnis fashion instan adalah Primark, Zara, H&M, Uniqlo dan Forever 21.
Mereka terus-menerus membuat baju dan pakaian yang mengikuti trend terbaru, sehingga koleksi baju mereka selalu berganti tiap 2-3 minggu sekali.
Sayangnya, untuk mencapai agar harga tetap terjangkau, perusahaan seperti ini melakukan cara nakal untuk mengurangi biaya produksi.
Perusahaan seperti ini biasanya berasal dari negara maju seperti Inggris dan Amerika.
Namun, pabrik mereka tidak berada di lokasi tersebut.
Pabrik mereka ada di negara berkembang yang memiliki tingkat upah minimum regional sangat rendah seperti India, Pakistan, bahkan Indonesia.
Tentu, China, Vietnam, dan banyak negara lain juga menjadi tempat pabrik ini berada.
Di pabrik asal inilah kejanggalan mulai muncul.
Kejanggalan berupa upah rendah, tunjangan yang hampir tidak ada bagi semua pekerja, target kerja tinggi dan juga tunjangan kesehatan tidak ada.
Mengingat hal tersebut, sepertinya tidak heran jika ditemukan tulang jari dalam salah satu produk mereka.