Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang bocah lelaki asal China diketahui memiliki kondisi darah langka yang disebut sebagai 'penyakit drakula.'
Dia pun menghadapi hidupnya dengan ketakutan karena paparan sinar matahari.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (21/12/2019), ramaja berusia berusia 12 tahun itu, yang dikenal dengan nama samaran Xiao Luo, akan mengalami sakit akut, bengkak, dan luka bakar yang parah steelah etrkena paparan matahari.
Kondisinya memburuk tahun ini, dan ia mulai mengeluarkan darah dari mulut, mata, dan hidungnya.
Ibu anak itu telah membuat permohonan untuk bantuan setelah Xiao sakit parah.
Xiao Luo dan keluarganya tinggal di kota Panzhihua di Provinsi Sichuan, China barat daya.
Ibunya, Tang Guiju, mengatakan bahwa bocah itu mulai menunjukkan gejala pada usia dini, tetapi dokter mengira kondisinya disebabkan oleh penyakit kulit.
Menurut laporan itu, kesehatan Xiao Luo memburuk pada Juni tahun ini.
Murid kelas tujuh itu mulai menderita sakit perut parah dan mimisan terus menerus.
Terkadang darah juga keluar dari mata dan mulutnya.
Dia harus berhenti sekolah dan dirawat di rumah sakit.
Setelah tes genetik, bocah itu didiagnosis menderita Porphyrias, penyakit yang dipercaya banyak orang mulai menjadi legenda vampir.
Porphyrias, sekelompok delapan kelainan darah yang diketahui, memengaruhi mesin molekuler tubuh untuk membuat heme, yang merupakan komponen protein pengangkut oksigen, hemoglobin.
Tidak jelas seberapa umum porfiria, tetapi angka menunjukkan bahwa hingga satu dari 50.000 orang terserang gangguan ini.
Ibunya berkata: "Saya telah melihat vampir di film."
"Ketika saya mendengar dokter memberi tahu saya, saya memang tidak bisa menerimanya. Anak saya tidak mengisap darah."
Kondisi Xiao Luo dikatakan serius.
Hatinya telah rusak dan paru-parunya juga terinfeksi.
Dia telah menjalani beberapa transfusi darah sebagai pengobatan.
Dia mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan sekitar Rp 160 juta untuk merawat Xiao Luo sejak Juni dan perlu membayar Rp 3 juta setiap hari untuk perawatan medis.
"Tapi aku tidak pernah berpikir untuk menyerah," katanya.