Advertorial
Intisari-online.com - Bagi pasangan suami istri menunggu kelahiran adalah momen paling berharga.
Namun, sepertinya momen itu harus diwarnai deru air mata oleh pasangan satu ini.
Bagi keluarga Aulger di Texas, Kelahiran cucu mereka Savannah pada 2012 merupakan pengalaman yang pahit.
Kisahnya berawal ketika pasangan Diane dan suaminya Mark mempersiapkan kelahiran putri mereka.
Sebelumnya, Mark diberi tahu oleh dokter bahwa dia mendapat lampu hijau bahwa kankernya sudah tidak ada.
Tapi, kemudian kemoterapi yang dijalaninya selama 8 bulan telah menghancurkan paru-parunyayang membuatnya menderita fibrosis paru.
"Kami pikir dia bisa menjalani terapi steroid dan oksigen dan hidup selama bertahun-tahun," kata Diane pada ABC News.
Namun hanya sebulan sebelum gadis kecil itu dilahirkan, Mark diberi tahu lagi oleh dokter bahwa ia hanya punya waktu satu minggu untuk hidup.
Kabar itu menghancurkan hidupnya.
Maka, Diane memberanikan diri untuk melahirkan dua minggu sebelumnya, untuk memberikan kesempatan Mark melihat putrinya sebelum meninggal.
Jadi, di ruang bersalin yang lebih besar, disamping Diane ada Mark yang berbaring dengan masker oksigen.
Pada 18 Januari 2012, Savannah lahir.
Pada saat itulah momen haru terjadi, Mark menggendong putrinya selama 45 menit.
Kemudian, mereka melakukan foto bersama antara Savannah yang masih bayi dengan Mark.
Sebuah foto satu-satunya dan pertemuan pertama dan terakhir antara ayah dan anak.
Keesokan harinya, Mark mencoba untuk memegang Savannah di lengannya lagi.
Tetapi hanya bisa bertahan selama satu menit sebelum jatuh ke dalam koma.
Lima hari kemudian, setelah kelahiran putrinya, suami dan ayah lima anak tersebut meninggal dunia.
"Anak-anak masih terus berjalan seolah seperti masih ada ayahnya di sana," kenang Diane.
"Mark adalah pria yang sangat lucu, anak-anaknya masih suka bercanda seperti saat dia masih hidup, dia akan menjadi ayah yang luar biasa bagi Savannah," terangnya.
Meski kini Mark telah tiada keluarganya tak pernah melupakannya.
Terutama anaknya, Savannah kini telah tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak pernah tahu ayahnya.
Namun, ayahnya pernah ada dan menggendongnya semasa dia bayi, itu adalah kenanagan pahit dan memilukan untuk akhir seorang ayah dan anak.